Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Nelayan Kembali Bersemangat Melaut di Kepulauan Natuna

M. Iqbal Al Machmudi
09/1/2020 16:50
Nelayan Kembali Bersemangat Melaut di Kepulauan Natuna
Kapal nelayan bersandar di Pelabuhan Tegal, Jawa Tengah,Rabu (8/1/2020). Mereka siap melaut mencari ikan di Kepulauan Natuna.(ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

SETELAH kapal-kapal nelayan asing Tiongkok tak lagi berlayar di Kepulauan Natuna yang masuk Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI), nelayan lokal sudah mulai bersemangat kembali melaut.

"Mereka (nelayan) bersemangat melaut kembali karena sudah aman Sekarang ini semoga seterusnya seperti ini harapan kami," kata Ketua Rukun Nelayan Lubuk Lumbang Kepulauan Natuna di Ranai, Kepulauan Natuna, Kamis (9/1).

Diketahui bahwa jumlah nelayan di sekitar Kepulauan Natuna jumlah mencapai 6.000 nelayan yang menjadikan profesi utama selain petani karet.

Herman juga menyebutkan bahwa para mayoritas nelayan sudah kembali ke pelabuhan dan menyiapkan peralatan untuk kembali melaut seperti perahu, alat pancing, dan es untuk menjaga kesegaran ikan.

"Saya lihat di pelabuhan lubuk lumbang sudah melakukan persiapan untuk turun ke laut kembali sudah menyiapkan es dan sebagainya," ujar Herman.

Baca juga : Pertahanan dan Keamanan di Natuna DiperkuatPertahanan dan Keamanan di Natuna Diperkuat

Kehadiran TNI Angkatan Laut, Badan Keamanan Laut (Bakamla), petugas Kementerian Kelautan, dan Perikanan (KPP), dan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) memberikan kenyamanan bagi masyarakat untuk kembali melaut.

"Laut sudah aman dan kapal asing tidak ada lagi. Dan KRI sudah standby disana. Nelayan sendiri sudah seminggu tidak melaut karena ombak besar dan cuaca tidak bagus dan sudah dijamin pemerintah aman dari kapal asing," ungkapnya.

"Harapannya pemerintah menggandeng nelayan Natuna yang disokong dengan perahu dan alat jaring dan sebagainya. Saat ini sedang mendata nelayan Natuna didata dan diajukan ke pemerintah," tutup Herman. (Iam/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya