Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
BANJIR bandang jadi ancaman di Sumatra. Setelah merusak dua desa di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatra Utara, kemarin, giliran satu desa di Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan, jadi korban.
Banjir akibat luapan sungai di wilayah Desa Keban Agung, Kecamatan Mulak Sebingkai, itu, membuat sebuah jembatan ambrol dan belasan rumah hancur dan rusak berat.
“Runtuhnya Jembatan Ayek Mulak membuat jalur yang menghubungkan Kecamatan Mulak Ulu dan Kecamatan Semende, Kabupaten Muara Enim, putus. Warga empat desa kesulitan untuk melakukan perjalanan,” papar Kabid Penanganan Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Selatan, Ansori.
Sementara itu, jumlah rumah yang rusak mencapai 10 unit dan 6 rumah lainnya terbawa arus air. Sampai kemarin, air masih membanjiri sejumlah musala dan kantor pemerintah desa.
Kemarin, Bupati Labuhanbatu Utara Khairuddin Syah mendatangi korban banjir bandang di Dusun Siria-ria, Desa Pematang, Kecamatan Na IX-X. Meski sempat terjatuh ke aliran air deras, bupati tetap mampu menghibur warga yang tengah berduka.
Banjir bandang di daerah ini terjadi di Desa Pematang dan Desa Hatapang. Bupati datang membawa sejumlah bantuan makanan dan selimut. Ia juga berdialog dengan warga untuk mengetahui kebutuhan mereka.
Sementara itu, di Pulau Jawa, bencana akibat angin kencang mengemuka. Di Jawa Timur, BPBD mencatat sudah 21 kabupaten dan kota yang terdampak.
“Selain angin kencang, ada dua daerah yang dilanda banjir dan satu daerah mengalami tanah longsor,” ungkap Kepala BPBD Jawa Timur, Subhan Wahyudiyono.
Prakirawan cuaca di Stasiun Klimatologi Yogyakarta Hariyati juga meminta warga untuk waspada.
“DI Yogyakarta akan dilanda hujan deras pada penghujung tahun. Angin kencang dan gelombang tinggi juga masih terjadi.” (DW/YP/FL/AT/BB/BK/N-2)
BANJIR bandang melanda kawasan wisata Lembah Bajuin, Desa Sungai Bakar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) menyusul tingginya curah hujan di wilayah tersebut.
Dua korban tewas AM, 42 dan LTL, 15, serta satu lagi masih dalam pencarian adalah warga Desa Tuweya, Kecamatan Wanggarasi, Pohuwatu.
Dengan ditemukannya kedua korban, operasi pencarian resmi ditutup. Seluruh unsur SAR yang terlibat telah kembali ke kesatuannya masing-masing.
Sebanyak 19 warga Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, masih dinyatakan hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor.
Rumah hunian tetap yang diberikan tersebut merupakan tipe 36, lengkap dengan dua kamar tidur, dapur dan kamar mandi.
Empat mahasiswa yang terseret arus banjir di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Bone Bolango, Gorontalo, ditemukan dalam kondisi selamat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved