Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
KAWASAN kampus Universitas Jember (Unej) ternyata tidak hanya menjadi lokasi favorit bagi masyarakat Jember dan sekitarnya untuk beraktivitas, bahkan burung pun memilih kampus tersebut sebagai habitatnya.
Salah satu dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Agung Kurnianto mengatakan banyak burung memilih berkembang biak di kampus tersebut karena vegetasinya beragam dan terjaga dengan baik.
Dalam sebuah pengamatan yang dilakukannya, sudah terdata puluhan jenis burung yang hidup di Kampus Tegalboto. Agung pun menemukan dua jenis burung yang seharusnya hidup di hutan malah ada di Kampus Tegalboto.
"Dari pengamatan burung pada tanggal 22 Desember, kami menemukan ada 20 jenis burung yang berkembang biak di kampus ini. Bahkan kami menemukan burung jenis Bondol Haji dan Takur Ungkut-Ungkut yang biasanya hidup di hutan ternyata ada di lingkungan Kampus Universitas Jember," kata Agung Kurnianto saat ditemui di Fakultas Pertanian, Kamis (26/12).
Baca juga: Menristek-Dikti Resmikan Gedung Laboratorium Bioteknologi Unej
Agung menduga jenis burung yang hidup di kampus ini yakni Cekakak Jawa, Trucukan, Caladi Tilik atau Pelatuk, Kutilang, Sepah Kecil, Layang-Layang Loreng, Wiwek Kelabu dan masih banyak lagi. Hal ini karena ada kemungkinan beberapa jenis burung migran juga menjadikan Kampus Tegalboto sebagai lokasi transit di Indonesia.
"Secara teratur burung migran berpindah dari daerah asalnya karena menghindari musim dingin ke daerah yang lebih hangat guna mencari makan. Nah karena vegetasi di kampus kita bagus, maka mereka kerasan tinggal di sini. Biasanya burung migran ini mulai meninggalkan daerah asalnya di wilayah Asia Timur sekitar bulan September, nanti di bulan Maret akan kembali lagi ke wilayah Asia Timur," tuturnya.
Dosen asal banyuwangi ini pun menyebut keberadaan burung di kampus menjadi indikator sehatnya sebuah ekosistem. Pasalnya burung akan mencari daerah yang menyediakan banyak bahan pangan baginya.
Keberadaan burung ini juga akan diikuti oleh fauna lainnya semisal burung predator seperti elang, ular, tupai dan hewan lainnya.
"Keanekaragaman hayati di kampus ini wajib kita jaga, karena jarang ada wilayah di perkotaan punya jenis burung hingga 20 macam. Salah satu cara menjaganya adalah dengan melarang perburuan hewan dan menjaga vegetasi yang ada. Setiap pembangunan fasilitas wajib diimbangi dengan penanaman pohon, agar Kampus Tegalboto tetap menjadi surganya burung di Jember," pungkasnya.(OL-5)
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar Peringatan 1 Tahun sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
Langkah ini merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk mencetak atlet profesional yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Tangerang di kancah nasional dan internasional.
Keberhasilan transformasi USNI juga tidak lepas dari pemahaman terhadap mahasiswa yang menjadi subjek utama, yaitu Gen Z yang dikenal penuh semangat dan punya impian besar.
UNIVERSITAS Siber Asia (UNSIA) masuk sebagai 100 besar universitas terdepan dalam bidang inovasi di dunia dalam daftar The World University Rankings for Innovation (WURI) 2025.
Magister Data Sains Universitas Mercu Buana merupakan program unggulan yang adaptif terhadap disrupsi digital dan relevan terhadap kebutuhan industri.
WAKIL Rektor Bidang Mutu dan Kerja Sama Universitas Paramadina, Iin Mayasari, mengatakan bahwa perguruan tinggi sedang mengalami tekanan yang cukup tinggi karena tuntutan untuk publikasi.
GOOGLE merilis teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) SpeciesNet. Ini model AI yang mampu mengidentifikasi satwa liar dengan menganalisis foto dari kamera jebak.
Satwa mencakup semua jenis hewan, mulai dari yang berukuran kecil seperti serangga, hingga hewan besar seperti gajah dan paus.
Dia mengatakan bahwa dirinya berharap nantinya dapat membuat gerakan mencintai satwa Indonesia.
Dia menilai sikap mencintai hewan yang dimiliki Presiden Prabowo ini menjadi teladan bagi masyarakat. Hal ini lantaran kehadiran hewan atau satwa merupakan bagian dari ekosistem.
Menhut Raja Juli Antoni melakukan peninjauan ke Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki. Salah satu yang disorot yakni terkait upaya penyelamatan penyelundupan satwa.
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah "hewan" dan "satwa" sering digunakan secara bergantian, namun keduanya memiliki makna yang berbeda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved