Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
UNTUK menjamin kselamatan penumpang, sopir bus wajin diperiksa kesehatan dan urin. Masyarakat juga diminta untuk melaporkan jika menemukan adanya sopir maupun awak bus yang mengonsumsi narkoba. Berdasarkan pantauan, pemeriksaan urin dilakukan oleh BNN Kota Cirebon di Terminal Harjamukti. Pemeriksaan urin yang dilakukan secara mendadak tersebut dilakukan sejak pagi. Sudah ada 30 sopir bus yang diperiksa urin dari target 50 orang.
"Dari hasil pemeriksaan sementara belum ada sopir atau awak bus yang terindikasi mengonsumsi narkoba. Sedangkan pemeriksaan kesehatan dan sudah ada sekitar 50 awak bus yang diperiksa," kata Kepala BNN Kota Cirebon, Yaya Suryanegara, Kamis (26/12/2019).
baca juga: Masyarakat Palangka Raya Laksanakan Salat Gerhana Matahari
Ke depannya, Yaya mengaku pemeriksaan kesehatan dan tes urin ini tidak hanya dilakukan di terminal. Namun mereka juga akan datang ke tempat pool bus untuk melihat langsung kesiapan pengemudi dan awak bus serta kendaraan yang akan digunakan untuk membawa penumpang.
"Kita tidak ingin kejadian yang mengakibatkan puluhan korban tewas karena kecelakaan terulang lagi," ungkap Yaya. (OL-3)
Kedua tersangka merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di kampus UIN Suska Riau.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Kepala BNN mengungkap sebanyak 312 ribu anak usia remaja di Indonesia terpapar narkotika
Dengan hukuman Satria Nanda yang lebih berat dibanding Teddy Minahasa dapat memberikan efek getar kepada Korps Bhayangkara.
Tidak hanya berhenti di Kepri, polisi juga melakukan pengembangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Direktorat Reserse Narkoba juga menyita obat keras tertentu sebanyak 5,7 juta butir dan psikotropika 2.580 butir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved