Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
MASYARAKAT Tasikmalaya memiliki penghasilan rendah tetap bisa mendapatkan rumah, dengan bantuan pembiayaan dari Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP). Direktur Layanan BLU PPDPP Kementerian PUPR, Agusny Gunawan mengatakan, skema untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah berupa pengelolaan dana investasi dari pemerintah yang telah digulirkan kepada masyarakat melalui bank pelaksana.
Dalam, pengelolaan dana bergulir, dikemas dalam bentuk kredit pemilikan rumah (KPR) sejahtera yang bisa dilakukan secara konvensional maupun dengan prinsip syariah.
"Salah satu langkah konkrit yang dilakukannya mendorong pemenuhan rumah sejahtera bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan dibangunnya rumah bersubsidi," kata Agusny Gunawan saat melakukan peletakan batu pertama rumah bersubsidi di Perum Mega Mutiara Regency, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Sabtu (21/12/2019).
Agusny mengatakan proyek perumahan yang dibangun di atas tanah seluas 50 hektare, dan diharapkan bisa memenuhi kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah.
"Program ini harus didukung penuh seluruh pihak baik dari pemerintah daerah maupun bank pelaksana termasuk pengembang. Masyarakat yang akan mengambil tak dikenakan PPN artinya bebas mulai dari premi asuransi kebakaran, jiwa, kredit, tenor hingga 20 tahun dengan uang muka ringan hingga angsuran cicilan bisa terjangkau," tambahnya.
Menurutnya, selama 2019, Kementrian PUPR sudah menyalurkan dana FLPP Provinsi Jawa Barat sebanyak 16.318 unit rumah atau (21,25%) nilai fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan senilai Rp1,6 triliun (21,80%).
Untuk, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya telah disalurkan sebanyak 435 unit (0,57%) dengan nilai FLPP senilai Rp40,08 miliar (0,54%). Bila dihitung mulai 2010 sampai 16 Desember 2019, penyaluran dana dari FLPP di seluruh Indonesia sudah mencapai 655.089 unit dengan nilai Rp44,31 triliun.
baca juga: Golkar Usung Tradisi Urunan Danai Pilkada 2020
"Untuk proyeksi 2020, pemerintah telah mengalokasikan dana kembali dari fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) senilai Rp11 triliun bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan pengembalian pokok untuk membiayai 102.500 unit rumah sejahtera. Namun, target tersebut meningkat 48 persen lebih banyak dibandingkan 2019, yaitu 168.858 unit rumah sejahtera, untuk memenuhi target tersebut. BLU PPDPP kembali bekerja sama dengan bank pelaksana sebanyak 37 bank, terdiri dari 10 bank nasional dan 27 bank pembangunan daerah," paparnya. (OL-3)
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, melontarkan apresiasi sekaligus tantangan kepada para pengembang rumah subsidi.
Pesona Kahuripan (PK) Group telah sukses membangun tidak kurang dari 14 ribu unit hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),
BADAN Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mendorong agar akad kredit Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) hanya boleh dilakukan ketika rumah sudah siap huni.
Rumah subsidi yang semakin kecil tidak hanya berdampak pada kenyamanan fisik, tetapi juga mengganggu kualitas hubungan antara anggota keluarga.
Usulan rumah subsidi 14 meter persegi (m²) oleh Lippo Group menuai perhatian luas dan memicu perdebatan soal status serta regulasi.
Keberadaan rumah subsidi berukuran kecil menjadi krusial di kawasan perkotaan karena harga lahan cenderung tinggi dan ketersediaannya terbatas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved