Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
GABUNGAN anggota Pagar Nusa dan Banser bentrok dengan massa ormas Islam yang baru saja pulang unjuk rasa menuntut proses hukum bagi KH Ahmad Muwafiq di Polresta Surakarta, Jumat (6/12) petang.
Aksi saling lempar batu dan kayu itu terjadi persis di depan kantor sekretariat PC Nahdlatul Ulama di Jl Honggo Wongso, Serengan, Surakarta.
Namun bentrok tidak melebar dan cepat diakhiri oleh pasukan anti huru hara dari Brimob dan Dalmas Polresta Surakarta. Tidak ada korban jiwa dalam bentrok sesaat itu.
Peristiwa bentrok saling lempar batu dan kayu yang hanya sesaat iti cukup mencekam, dan membuat takut warga yang melintas di depan kantor PCNU Surakarta. " Ya ini hanya kesalahpahaman saja," tukas Ketua PCNU Surakarta Mashuri.
Yang jelas, ketika massa ormas Islam yang baru saja melakukan aksi unjuk rasa itu, saat pulang melewati depan kantor PCNU yang sudah dikerumuni puluhan anggota Baser dan Pagar Nusa.
Ketika konvoi massa ormas Islam lewat depan kantor NU Surakarta tiba tiba terjadi adu mulut dan berlanjut aksi saling lempar batu dan kayu. Namun karena pasukan Brimob dan Dalmas sudan mengantisipasi sejak awal, bentrok berhasil dibubarkan.
"Saya lihat massa ormas Islam datang mengendarai sepeda motor lewat di kantor PCNU. Kedua massa dari NU dan ormas Islam langsung terlibat bentrok lempar-lemparan batu dan kayu," tutur saksi mata, Wawan, 48.
Suasana bentrok sempat mencekam. Warga banyak yang lari sembunyi takut terkena lemparan batu. Awalnya adu mulut terus terjadi bentrokan.
Ketua NU Surakarta Mashuri mengatakan, Banser dan Pagar Nusa saat sebelum bentrok memang berjaga di kantor PCNU dengan ormas Islam.
Dia mengimbau kepada siapapun yang tidak terima dengan ucapan Gus Muwafiq yang dianggap kontroversial silahkan ambil langkah hukum. Gus Muwafiq sudah meminta maaf secara terbuka ke publik. "Silahkan ambil langkah hukum. Negara ini negara hukum," imbuh dia.
Sementara itu Jubir Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) Endro Sudarsono mengatakan, ada massa yang ikut demo terkait kasus penistaan agama melibatkan Gus Muwafiq di Polresta Surakarta. Kemudian aksi unjuk rasa membubarkan diri.
"Ya kalau ada aksi bentrok itu bukan dari DSKS. Saya tidak tahu, sebelumnya sudah diimbau agar pulang tidak lewat di dekat Kantor PCNU Solo karena sudah ada gerakan massa banyak di situ," ujar dia.
Pada bagian lain Wakapolresta Surakarta, AKBP Iwan Saktiadi menyatakan, gesekan terjadi akibat salah paham. Ratusan anggota diturunkan di lokasi kejadian untuk mengamankan situasi.
''Kita masih jaga ketat kantor PCNU Solo sebagai upaya antisipasi adanya bentrokan susulan,'' kata Iwan.(OL-11)
Pengeroyokan dan perusakan dilakukan ormas kepemudaan yang berasal dari Kabupaten Ciamis.
Santunan diberikan kepada 190 anak yatim piatu dari berbagai rumah yatim piatu di Kota Bandung,
Ormas memiliki peran strategis sebagai wadah aspirasi masyarakat dalam mengawal pembangunan daerah,
Ormas diajak menjadi penjaga kerukunan kebangsaan dan menyukseskan pilkada.
Sejumlah anggota ormas yang terlibat bentrok mengalami luka bacokan
GAMKI juga menyambut baik kehadiran ttm nasional (timnas) dari setiap negara yang telah melalui proses kualifikasi melalui cara yang sah dan sesuai aturan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved