Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

DPRD-Polda Kaltim Bahas Kesiapan Kaltim Sebagai Ibu Kota Negara

Antara
03/12/2019 07:39
DPRD-Polda Kaltim Bahas Kesiapan Kaltim Sebagai Ibu Kota Negara
Gerbang tol di Samboja akan menjadi salah satu akses masuk ibu kota negara baru dari arah Samarinda dan Balikpapan.(MI/Pius Erlangga )

KOMISI I DPRD Provinsi Kalimantan Timur bersama Kapolda Kaltim Irjen Pol Muktiono melakukan pertemuan membahas kesiapan Provinsi Kaltim sebagai ibu kota negara. Ketua Komisi I DPRD Kaltim Jahidin mengatakan Polda Kaltim harus punya langkah strategis dalam menjaga dan meningkatkan kondusifitas keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya menyambut ibu kota negara baru di Kaltim.

"Peristiwa yang baru-baru ini terjadi di Penajam Paser Utara (PPU), di mata masyarakat ada kesan pembiaran. Kami meminta agar masalah ini diusut oleh kepolisian hingga tuntas agar tidak menimbulkan dampak di kemudian hari," kata Jahidin di Samarinda, Senin, (2/12/2019).

Komisi I sebagai mitra kerja kepolisian tentu bersama-sama ingin mendalami masalah ini hingga ke akarnya.

"Kami berharap ke depan Kaltim bisa lebih kondusif, tentunya pihak keamanan dalam hal ini kepolisian memiliki peran penting mendukung hal itu," tambahnya.

Sementara itu, Kapolda Kaltim Irjen Pol Muktiono mengatakan, terkait persiapan ibu kota baru, konsep dari pemerintah pusat masih terus berjalan, mempersiapan smart city.

"Tentu menjadi ibu kota baru akan menjadi kebanggaan kita bersama, karena untuk Indonesia yang kita cintai," terang Kapolda.

baca juga: Derita Mida di Hutan Malaysia Berakhir

Untuk masalah konflik di Penajam Pasir Utara, sudah menjadi tugas kepolisian untuk menindaklanjuti. Bahkan saat kejadian dari awal mulai pertikaian hingga akhir kejadian, pihak kepolisian sudah berada di tempat kejadian perkara.

"Bahkan Presiden Jokowi sudah memanggil seluruh kapolda, mengingatkan agar menjaga kondusifitas dan menjaga dari konflik horizontal. Sebab hal itu akan menghambat upaya-upaya pembangunan," ungkap Muktiono. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya