Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PARA pedagang daging sapi di Pasar Besar Palangka Raya sudah hampir dua bulan ini mengalami penurun omzet penjualan hingga 30 persen.
Penyebabnya diduga marak penjualan daging beku secara daring (online) yang harganya di bawah harga pasaran yaitu Rp90 ribu per kilogram. Padahal harga daging segar milik pedagang dijual Rp120 ribu per kilogram.
Dugaan maraknya penjualan daging beku secara daring itu diungkapkan Andryunus, Ketua Asosiasi Pengusaha Pemotong Sapi/Kerbau (APPTS) Kota Palangka Raya, Kamis (28/11/2019). Dijelaskanya, penjualan secara daring daging beku itu jelas mengancam para pedagang seperti terjadi di Kabupaten Kotawingin Timur, Gunung Mas, Kota Palangka Raya hingga Banjarmasin.
Andrynus tak bisa memastikan barang itu datangnya dari mana tapi yang jelas daging beku itu dijual secara online.
"Akibatnya kerugian pedagang daging segar dan pemotong berkisar 30-40 persen sejak dua bulan yang lalu," ujarnya.
Para pedagang kata dia, minta agar pemerintah menertibkan masuknya pedagang daging beku yang secara adminstrasi tak punya izin.
"Kita bahkan sudah menghadap Dinas Ketahananan Pangan Kota Palangka Raya tempat asosiasi kita bernaung. Dan kita melaporkan kesana. Mereka berjanji akan tindaklanjuti hal ini ke walikota," ujarnya.
Terpisah, Kepala Perwakilan Bulog Kalteng, Mika Ramba Kanderan mengaku baru mengetahui adanya daging beku yang dijual secara daring tersebut.
baca juga: Sekolah Tanggap Darurat di Pasuruan Mulai Dibangun
"Kalau daging beku Bulog itu dijual Rp80 ribu per kilogram. Persoalannya kita tidak mempunyai wewenang untuk menangani itu. Tapi nanti kami akan koordinasi dengan satgas pangan," ujar Mika.
saat mendampingi staf ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional Arlinda, melakukan pemantauan harga di Pasar Besar Palangka Raya. (OL-3)
Untuk penyimpanan di kulkas, Tuti menyarankan agar daging disimpan beku di freezer dan dikemas sesuai dengan porsi kebutuhan sajian.
Secara fisik, daging dari berbagai jenis hewan ternak ini memang memiliki perbedaan yang dapat dikenali langsung.
Daging kerbau kerap kali dianggap keras dan sulit diolah. Padahal dengan teknik yang tepat, bahan pangan ini bisa menjadi sajian empuk dan lezat.
Saat Idul Adha, Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, kompak menunaikan ibadah kurban dengan menyembelih hewan ternak pada tanggal 10 Zulhijah
Stres menyebabkan penggunaan glikogen otot secara berlebihan. Jika kadar glikogen menurun, pembentukan asam laktat akan terganggu.
Penyembelihan dan pengolahan daging saat Idul Adha sering dilakukan di tempat terbuka tanpa standar sanitasi yang baik, sehingga meningkatkan risiko kontaminasi mikroba.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved