Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Cegah Rentenir, BumDes Cisayong Buka Usaha Simpan Pinjam

Kristiadi
28/11/2019 19:19
Cegah Rentenir, BumDes Cisayong Buka Usaha Simpan Pinjam
Lapangan Sepakbola Sakti Lodaya, Desa Cisayong berstandar Federation of International Football Association (FIFA) didanai dana desa.(MI/Kristiadi )

UNTUK mencegah warga desa meminjam uang ke renternir, Desa Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat menggerakkan BumDes untuk usaha simpan pinjam.

"Penggunaan dana desa bagi Desa Cisayong sekarang ini sudah sangat produktif hingga efektif dalam membangun desa. Karena, dana desa yang didapatkannya selama ini sebesar Rp700 sampai Rp800 juta telah dimanfaatkan dalam pembangunan infrastruktur jalan dan pemberdayaan masyarakat agar lebih mandiri," ujar Kepala Desa Cisayong Yudi Cahyadi, Kamis (28/11/2019).

Yudi mengatakan, pemanfaatan dana desa di Desa Cisayong telah berwujud menjadi infrastruktur jalan, gedung, sarana dan prasarana lainnya. Namun pada 2020 anggaran itu akan diperioritaskan dalam pemberdayaan masyarakat supaya mereka memiliki sumber daya manusia yang berkembang.
 
"Tahun depan pemerintah desa akan berupaya memprioritaskan anggaran bagi masyarakat, supaya berkembang dan meningkatkan SDM hingga mereka lebih mandiri terutama dalam kesejahteraan," kata Yudi.

Pada kesempatan itu tokoh masyarakat Desa Cisayong, Ogi Fatruzaman mengungkapkan, sejauh ini semua rencana yang dilakukan pemerintah desa baik aplikasinya dan pilihannya itu telah mengacu pada skala prioritas terutama dalam membangun kebijakan desa. Namun, semua itu belum mencerminkan skala prioritas dilihat dari jarak desa ke desa dan harapan masyarakat.

baca juga: Waktu Tempuh Beberapa KA Jadi Lebih Cepat

"Selama ini, prioritas yang telah dilakukan oleh pemerintah desa Cisayong seperti lapangan Sepakbola Sakti Lodaya berstandar Federation of International Football Association (FIFA) belum dirasakan oleh masyarakat. Dan rencana proses itu jauh dari pimpinan desa selama 6 tahun. Seharusnya, desa bisa meminimalisir melalui sumber daya manusia dan sumber daya alam," ujarnya.

Ia menambahkan infrastruktur seperti jalan belum sepenuhnya terbangun sehingga akses masyarakat belum sepenuhnya. Yudi membenarkan bahwa infrastruktur jalan masih dibangun. Saat ini sudah mencapai 80% pembangunan infrastruktur jalan. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik