Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
HINGGA Senin (25/11) malam, korban keracunan makanan dari Pondok Pesantren Miftahurosyidin Cekelan, Temanggung, Jawa Tengah, terus bertambah.
Total sudah ada 68 orang santri putri yang mengalami gejala muntah, diare, dan dehidrasi. Atas kejadian itu, Dinas Kesehatan setempat menyatakan peristiwa itu sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Temanggung, Sukamsih, menyebutkan, jumlah korban keracunan yang dirawat di RSUD ada 38 orang.
Selain itu, ada 11 orang santri putri dirawat di Rumah Sakit Gunung Sawo (RSGS) dan 12 orang dirawat di RS PKU Muhammadiyah.
"Namun dari 12 orang yang dibawa ke RS PKU, sembilan di antaranya sudah bisa pilang dan hanya rawat jalan, tiga orang masih opname. Ini ada tambahan tujuh orang lagi yang mengalami gejala mirip keracunan, akan dirujuk ke RSUD Temanggung," kata Sukamsih, Senin malam.
Baca juga: Puting Beliung Hantam Bangunan SMK di Brebes Rata dengan Tanah
Atas kondisi tersebut, menurut Sukamsih, pihak Dinkes Temanggung telah menetapkan status KLB Keracunan. Status KLB itu, menurut Sukamsih, ditetapkan dengan pertimbangan karena jumlah korbannya banyak, kejadiannya sangat mendadak, dan penyebabnya masih belum diketahui.
"Ini sudah ditetapkan KLB keracunan," ujar Sukamsih.
Bidan Desa dari Puskesmas Darmorini, Eni Puji Lestari, mengatakan, pihaknya telah memberi pertolongan pertama pada para korban keracunan, serta melakukan observasi. Para korban juga dibawa ke rumah sakit menggunakan 17 mobil ambulans.
"Kami sudah memberikan pertolongan pertama dan observasi. Untuk penyebabnya masih belum diketahui," ujar Eni. (OL-1)
Salernitana harus mengirimkan ambulans saat tiba di bandara Salerno usai kalah 0-2 dari Sampdoria di laga leg pertama playoff degradasi dan merawat sebagian besar pemain di rumah sakit.
MENU pada Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menyebabkan ratusan siswa di SMP Negeri 35 Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) mengalami keracunan massal.
KEPALA Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) Taruna Ikrar mengatakan terdapat 12 langkah pencegahan keracunan MBG.
Makanan siap saji yang dimasak dalam jumlah besar memiliki tingkat risiko tinggi terhadap kontaminasi, terutama oleh mikroorganisme patogen.
BADAN Pemeriksa Obat dan Makanan (Badan POM) mencatatkan kasus keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sampai saat ini mencapai 17 kejadian di 10 provinsi.
Mengonsumsi ayam tiren—yakni ayam yang mati bukan karena proses penyembelihan yang benar—dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius, termasuk keracunan makanan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved