Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Korban Keracunan Bertambah, Dinkes Temanggung Nyatakan Status KLB

Tosiani
25/11/2019 19:50
Korban Keracunan Bertambah, Dinkes Temanggung Nyatakan Status KLB
santri korban keracunan : Puluhan santri Miftahurosyidin Cekelan, Temanggung korban keracunan dilarikan ke RSUD(MI/Tosiani )

HINGGA Senin (25/11) malam, korban keracunan makanan dari Pondok Pesantren Miftahurosyidin Cekelan, Temanggung, Jawa Tengah, terus bertambah.

Total sudah ada 68 orang santri putri yang mengalami gejala muntah, diare, dan dehidrasi. Atas kejadian itu, Dinas Kesehatan setempat menyatakan peristiwa itu sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Temanggung, Sukamsih, menyebutkan, jumlah korban keracunan yang dirawat di RSUD ada 38 orang.

Selain itu, ada 11 orang santri putri dirawat di Rumah Sakit Gunung Sawo (RSGS) dan 12 orang dirawat di RS PKU Muhammadiyah.

"Namun dari 12 orang yang dibawa ke RS PKU, sembilan di antaranya sudah bisa pilang dan hanya rawat jalan, tiga orang masih opname. Ini ada tambahan tujuh orang lagi yang mengalami gejala mirip keracunan, akan dirujuk ke RSUD Temanggung," kata Sukamsih, Senin malam.


Baca juga: Puting Beliung Hantam Bangunan SMK di Brebes Rata dengan Tanah


Atas kondisi tersebut, menurut Sukamsih, pihak Dinkes Temanggung telah menetapkan status KLB Keracunan. Status KLB itu, menurut Sukamsih, ditetapkan dengan pertimbangan karena jumlah korbannya banyak, kejadiannya sangat mendadak, dan penyebabnya masih belum diketahui.

"Ini sudah ditetapkan KLB keracunan," ujar Sukamsih.

Bidan Desa dari Puskesmas Darmorini, Eni Puji Lestari, mengatakan, pihaknya telah memberi pertolongan pertama pada para korban keracunan, serta melakukan observasi. Para korban juga dibawa ke rumah sakit menggunakan 17 mobil ambulans.

"Kami sudah memberikan pertolongan pertama dan observasi. Untuk penyebabnya masih belum diketahui," ujar Eni. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya