Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Kasus Stunting Tinggi, Kalteng Genjot Program Deteksi Dini

Surya Sriyanti
22/10/2019 15:47
Kasus Stunting Tinggi, Kalteng Genjot Program Deteksi Dini
Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Suyuti Syamsul (tengah) menjelaskan kondisi stunting di wilayahnya, Selasa (22/10).(MI/Surya Sriyanti )

PEMPROV Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya melakukan penekanan angka stunting di 5 kabupaten. Kelima Kabupaten itu Kabupaten Kotawaringin Timur, Kapuas, Barito Selatan, Gunung Mas dan Barito Timur. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul kepada wartawan, Selasa (22/10).

Menurut Suyuti, angka stunting tertinggi di Kalteng terdapat di Kabupaten Kotawaringin Timur yang mencapai 48%, kemudian disusul Kabupaten Kapuas sebanyak 41%, Barito Selatan 40,19%, Gunung Mas 38,21%, dan Barito Timur 42,05%.

Sementara angka stunting Kalteng mencapai 34,04% di atas rata-rata nasional yang hanya di angka 30,9%.

"Kita  tangani bersama dengan pemerintah daerah kabupaten dengan memberikan makanan tambahan dan pendeteksian dini," kata Suyuti.

Menurut dia  angka stunting bisa dicegah sebelum usia 2 tahun. Bila satu anak terkena stuting maka tidak bisa disembuhkan terutama akan terjadi penurunan tingkat kecerdasan.

"Untuk itu dengan memberikan makanan tambahan sebelum 2 tahun paling tidak kita bisa mencegah stunting. Jika berat badan dan tinggi badan bisa ditambah, namun tingkat kecerdasan tidak bisa," jelasnya.

baca juga: Hasil Lelang Jabatan Kelar, Plt Bupati Cianjur Rombak Kabinet

Pada tahun ini Pemprov Kalteng telah menganggarkan dana Rp1 Miliar untuk makanan tambahan dari APBD. Kemudian makanan tambahan ini disebarkan ke jejaring seperti puskesmas dan langsung diserahkan ke anak yang menderita stunting. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya