Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pemprov NTT Bangun Tujuh Destinasi Pariwisata Baru

Alexander P Taum
20/10/2019 12:00
Pemprov NTT Bangun Tujuh Destinasi Pariwisata Baru
Pemprov NTT akan membangun tujuh destinasi pariwisata baru.(MI/Alexander P Taum )

PEMERINTAH Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai mengimplementasi jargon Pariwisata sebagai Prime Mover. Tahun pertama duet Viktor Laiskodat dan Nai Soi, mulai membangun 7 Destinasi Wisata yang tersebar di sejumlah Kabupaten. Paulus Safrodan, Kasubag Program Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu (20/10) siang mengatakan pihaknya telah menatapkan 7 Destinasi wisata baru di NTT yang akan dikerjakan  pada tahun ini.
 
"Pariwisata di 5 tahun pertama kepemimpinan Gubernur Viktor Laiskodat dan Wagub Yosep Nai Soi, dijadikan sebagai prime mover. Pariwisata  menjadi sektor utama yang menjadi gerbong penggerak bagi sektor lain," ujar Safrudan.

Oleh karena itu, pariwisata Provinsi lagi giat membangun kerja kolaboratif dalam sebuah biangkai besar yang dinamakan kerja pariwisata estate.

"Kami saat ini mengelola tujuh destinasi pariwisata baru yang akan dibangun," ungkap Paulus Safrodan, Minggu (20/10).

Tujuh destinasi baru tersebut yakni di Kabupaten Rote Ndao dengan destinasi Mulut Seribu, Kabupaten Alor di kawasan Moru, Kabupaten Sumba Timur di Pramaidita, Kabupaten Lembata di Lamalera, Kabupaten Kupang di Diliman, Kabupaten Timor Tengah Selatan di Fatumnasi, Kabupaten Ende di kawasan Moni.

Pada 2020, tujuh destinasi baru akan dibangun. Ditargetkan pada 2020 nanti, NTT sudah mempunyai 14 destinasi baru, salah satunya di kabupaten Sikka.

baca juga: Pancaroba, PDAM Cianjur Waspadai Tanah Longsor

Ia menambahkan perlu kerja sama antara pemerintah provinsi dengan pemerintah daerah untuk pengembangan destinasi baru dan zonasi.

"Dalam kerja kolaboratif diperlukan kerjasama, sehingga dalam satu titik tersebut bisa menggerakan kawasan-kawasan lain di luar kawasan inti tersebut. Dengan pembagian zonasi ini dinas pertanian bisa intervensi dimana. ESDM, dinas pariwisata, dinas PU juga mengintervensi dimana. Kita akan kolaborasi," imbuh Paulus. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya