Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
MAHASISWA tergabung dalam Paguyuban Dinas terkait melakukan aksi pementasan Teater Pengadilan Rakyat Jatuh Tempo di halaman Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tasikmalaya. Pementasan tersebut dilakukannya Kamis, (17/10) sekitar pukul 09.00 WIB. Pertunjukkan itu untuk meramaikan rapat paripurna Hari Jadi Kota Tasikmalaya ke-18.
Aksi pementasan itu menggambarkan proses hukum yang ditunggu masyarakat terhadap kasus-kasus hukum di Kota Tasikmalaya. Seperti kasus suap yang menyeret Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman. KPK telah menetapkan Budi Budiman sebagai tersangka.
"KPK menetapkan Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman menjadi tersangka dalam kasus suap aliran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Intensif Daerah (DID) tahun 2018 senilai Rp400 juta. Sampai sekarang ini belum ada tindaklanjutnya. Dan pemimpin sekarang ini sangat alergi terhadap kasus korupsi," ujar Koordinator Aksi Paguyuban Dinas terkait, Saeful Malik, Kamis (17/10).
baca juga:Belasan Suami Istri Berebut Kursi Kepala Desa
Pementasan yang sarat dengan tema-tema penegakan hukum dan politik ini bertujuan agar kasus-kasus yang menjerat para pejabat di Tasikmalaya tidak kadaluarsa atau dimasukkan ke kotak. Pertunjukkan drama di halaman Gedung DPRD Kota Tasikmalaya ini didukung enam pemain. Mereka memainkan sosok ketua hakim, jaksa, panitera, pembela dan tersangka.
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved