Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Andai Jadi Menag, Rektor UIN Kalijaga akan Sertifikasi Khatib

Antara
16/10/2019 19:56
Andai Jadi Menag, Rektor UIN Kalijaga akan Sertifikasi Khatib
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Yudian Wahyudi(MI/Ardi Teristi Hardi)

REKTOR Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Yudian Wahyudi mengatakan apabila dipilih sebagai Menteri Agama (Menag) dalam Kabinet Kerja Jilid II, dirinya siap mewujudkan program sertifikasi khatib atau penceramah salat Jumat dalam rangka memberantas radikalisme.    

Pada Juli 2019, Forum Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) menyepakati dua nama untuk diajukan menjadi calon Menag. Calon pertama adalah dirinya selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga, calon kedua adalah Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Fauzul Iman.   

"Misalnya, kalau bener ini ya, saya belum tahu kan, tunggu beberapa hari lagi. Tapi andai kata benar saya jadi menteri (Menag) itu akan saya sertifikasi para khatib," kata Yudian di Yogyakarta, Rabu (16/10).        

Menurut Yudian, penceramah di masjid-masjid BUMN harus mendapatkan izin dari pemerintah. Demikian juga dengan penceramah di masjid-masjid sekolah negeri mulai dari sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi.    

"Kita akan tertibkan, tidak bisa lagi hanya main sepihak. Andai kata benar (menjadi Menag) lho itu, akan bekerja sama dengan kepolisian dan sebagainya," kata dia.        

Kendati siap menjalankan tugas sebaik-baiknya jika menjabat Menag, ia menegaskan tidak akan pernah melakukan lobi-lobi politik untuk masuk kabinet.    

"Kalau tidak Menag nanti saya didalili (diceramahi dengan dalil). Kalau tidak Menag tidak punya otoritas untuk itu," kata dia.    

Yudian menilai bahaya radikalisme di Indonesia harus segera ditindaklanjuti hingga ke akarnya. Peristiwa teroris penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto beberapa waktu lalu telah menunjukkan bahwa bahaya radikalisme masuk level satu atau darurat.    

"Ini menunjukkan eskalasinya mereka (teroris) sangat berani dan mereka sangat mengejar sasaran-sasaran tingkat tinggi. Kalau tingkat tinggi saja kena, yang tingkat bawah kena tidak nanti? itu masalahnya," kata Yudian.   

Sebelumnya, Menag RI Lukman Hakim Saifuddin juga pernah mengangkat wacana sertifikasi khatib atau penceramah salat Jumat. Hingga kini wacana yang bersumber dari aspirasi masyarakat itu belum diterapkan dan masih dalam kajian. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya