Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
WARGA Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, mengeluhkan ruas jalan di segmen Waigete–Galit. Ruas jalan tersebut sudah puluhan tahun belum pernah diperbaiki Pemerintah Kabupaten Sikka.
Jalan daerah itu kini dibiarkan rusak parah. Akibatnya, waktu tempuh menuju Kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, semakin lama. Bahkan, jalan yang rusak ini menyulitkan petugas mengangkut pasien Rujukan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Puskesmas Mapitara. Transportasi hasil bumi juga terganggu.
Mapitara merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Sikka, NTT. Kecamatan ini berjarak sekitar 41 kilometer dari ibu kota Kabupaten Sikka. Pusat pemerintahannya berada di Desa Hebing. Wilayah Kecamatan Mapitara terletak di bagian selatan Kabupaten Sikka.
Jordi, sopir UPT Puskesmas Mapitara, ditemui Media Indonesia, Minggu (13/10), di jalan Galit menuju Puskesmas Mapitara, mengatakan, ruas Jalan Mapitara ini sudah rusak hampir puluhan tahun.
Ia berkisah, meski tidak nyaman membawa pasien di ruas jalan rusak parah ini, dirinya berkomitmen untuk membawa pasien lebih cepat ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.
"Kalau saat bawa pasien melewati jalan rusak seperti ini pasti laju mobil harus pelan, apalagi kalau pasien gawat pasti harus lajunya pelan kalau buru cepat kasian juga pasiennya, bisa tambah parah," ungkapnya.
Namun, kalau pasien yang gawat darurat atau pasien dengan pendarahan terpaksa harus lebih cepat jalannya, agar bisa lebih cepat sampai di RSUD TC Hillers Maumere, demi menyelamatkan pasien. Ia mengatakan, risiko tersebut harus bisa diambil.
Baca juga: Marthen Douw Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Papua
"Kami mengharapkan pemerintah segera memperhatikan jalan Waigete-Mapitara, sebab jalan ini merupakan satu-satunya jarak yang lebih cepat untuk jalur transportasi saat rujuk pasien.
Memang di sini ada dua jalur yaitu jalur Bola-Hale dan jalur Waigete-Galit, tapi kalau jalur Bola-Hale jaraknya cukup jauh apalagi kalau untuk rujuk pasien, kalau Jalan Waigete-Galit jaraknya dekat hanya sekarang karena kondisi jalannya ini memang sangat rusat," pungkasnya.
Sementara Heriyonpi Hero, mengatakan, ruas Jalan Waigete-Galit sepanjang 28 kilometer, dari ruas itu baru 5 kilometer yang diaspal, sisanya merupakan rabat semen.
Dari puskesmas di Desa hebing sampai pertigaan jalan negara Kecamatan Waigete sekitar 30 km dan waktu perjalan sampai 1 jam lebih.
"Tahun 2018 hanya Jalan Waigete Pauramut desa persiapan Egon Buluk Kecamatan Waigete yang diaspal, itu pun hanya 5 km," ungkapnya.
Ia pun mengharapkan peningkatan Jalan Waigete-Galit dari rabat semen ke aspal, karena Kecamatan Mapitara merupakan daerah yang berada di sekitar Gunung api Egon.
"Bila sewaktu-waktu gunung api Egon meletus masyarakat bisa dengan cepat untuk melakukan evakuasi, kalau dengan kondisi jalan yang rusak seperti ini pasti masyarakat kesulitan untuk di evakusi yang lebih cepat," ujarnya. (OL-1)
Cafe Dapur Inches berlokasi di Pantai Harnus kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Yuk dukung film Women from Rote Island, film karya sineas Jeremias Nyangoen.
Ada versi untuk anak-anak dengan gerakan lebih mudah, sedangkan untuk lansia meminimalisir risiko cedera
Insan Bumi Mandiri dan ASEAN Foundation memberdayakan masyarakat di wilayah pedalaman, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk mendorong daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bentoel Group meluncurkan program Bangun Karya.
Tim ini nantinya akan dibantu oleh dinas lainnya seperti Dinas Perhubungan, Bapedalitbang dan dinas terkait lainnya
Petugas telah memperbaiki dua ruas mudik di Jl Chairil Anwar dan Jl Djuanda sepanjang 2,6 km
Dalam pertemuan tersebut, kata Dadi Budaeri, pihak PUPR Banten, berjanji akan segera memperbaikinya dalam tahun ini (2019).
Hal itu terungkap melalui video yang dikirimkan oleh Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi Infotmatika (Diskominfo), Amal Herawan Budhi.
Pasalnya, perbaikan atau perluasan jalan yang statusnya milik provinsi seharusnya di lakukan secara merata.
Melihat kondisi tersebut, Wali Kota menginstruksikan agar Dinas PUPR Kota Tangerang segera berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk dapat segera ditanggulangi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved