Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
SATU Keluarga terdiri dari lima orang warga Blora, Jawa Tengah dipulangkan ke kampung halaman untuk menghindari kerusuhan di Kota Wamena, Provinsi Papua beberapa waktu lalu. Suasana haru dan dipenuhi tangisan terjadi di Gang Koplak, Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora Kota, Kabupaten Blora ketika satu keluarga terdiri dari lima orang baru turun dari mobil yang menjemput di Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
Kelima warga Blora yang baru datang untuk menghindari kerusuhan di Wamena, Papua adalah pasangan suami-istri, adik dan anak-anaknya. Yakni Sugiono,42, Kriswi Astanti,36, Mohammad Faizal Rifai,20, Febrina Nabylla Putri,2, dan Alisa Sofea Putri,1. Mereka terlihat bergembira dan haru ketika turun dari mobil yang membawanya pulang ke kampung halaman, Kamis (10/10).
Pelukan hangat tidak hanya dari keluarga kelima warga Blora ini. Para tetangga dan teman-teman sekampung juga merasakan haru saat satu keluarga yang sudah sejak 2007 hidup di Papua itu terlihat tersenyum menyalami satu persatu. Mereka seakan tidak percaya bahwa keluarga ini selamat dari kerusuhan yang melanda Wamena.
"Kami sangat bersyukur bisa pulang kampung halaman dengan selamat, setelah mengalami peristiwa menakutkan di Wamena sana," kata Sugiono.
Ketika kerusuhan terjadi, lanjut Sugiono, satu keluarga mengungsi ke Yonif Raider 751/Wamena secara bertahap. Rombongan perempuan terlebih dahulu mengungsi kemudian menyusul para lelaki.
"Semua harta kami tinggalkan di sana. Kami hanya membawa barang yang menempel di badan," imbuhnya.
Sementara itu orangtua Kriswi Astanti, Mardiono,60, dan Aminah Suwartini,63, tidak bisa membendung rasa gembira ketika mengetahui keluarga anaknya pulang ke rumah. Mereka langsung memeluk anak menantu dan cucu-cucu.
"Sempat panik, takut, dan bingung karena beberapa hari lalu tidak bisa komunikasi. Jringan teleponnya diputus dua hari. Bahkan kalau bisa terbang, saya ingin menyusul ke Wamena," kata Mardiono.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Indah Purwaningsih mengatakan satu keluarga ini diterbangkan dari Wamena pada Rabu (9/10) siang dan transit di Makassar kemudian tiba di Bandara Internasional Juanda Surabaya pada malam hari. Mereka dijemput petugas dari Pemkab Blora dilanjutkan perjalanan darat menuju Blora.
"Atas arahan Bupati Blora, kita dari Dinsos P3A, bersama Baznas dan Bagian Kesra bisa memberikan bantuan pemulangan dari Wamena ke Blora," ujar Indah Purwaningsih.
baca juga: Tiga Rumah di Pesisir Pantai Cianjur Terendam Banjir Bugeul
Selain melakukan penjemputan, lanjut Indah, ke depan Dinsos P3A bersama beberapa pihak terkait akan mengupayakan agar keluarga ini bisa meneruskan kehidupannya dengan layak di Blora
"Kita telah berkoordinasi dengan Kemensos dan Baznas Kabupaten Blora. Kalau memang Pak Sugiono bersedia mengikuti proses rehabilitasi sosial dari Kemensos akan kita fasilitasi," tambahnya. (OL-3)
TNI mengerahkan sejumlah Helikopter Caracal untuk menjemput mereka beserta orang tuanya yang tinggal di pelosok, pedalaman hutan dan pegunungan yang sulit dijangkau.
Dengan meningkatnya kapasitas penyaluran kredit yang terjamin, peluang ekonomi masyarakat Papua pun terbuka lebih luas.
Selain MBG, Pemprov Papua Tengah juga mengimplementasikan pemberian Makanan Tambahan dan BLT untuk balita, Cek Kesehatan Gratis, pembentukan 1.045 koperasi desa.
KETUA Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gempur Papua, Panji Agung Mangkunegoro menuding aparat kepolisian melakukan penganiayaan terhadap dirinya saat aksi di Bandara Sentani, Papua
Para peserta merupakan mahasiswa baru yang diterima melalui jalur kerja sama antara Dinas Pendidikan Kabupaten Mappi, Papua Selatan dan UNJ.
MEDIA digital, terkhusus platform Twitter atau X, telah menjadi arena utama pertarungan wacana politik mengenai Papua dalam dua pemilu terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved