Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
BANDARA Internasional Adisutjipto Yogyakarta, sebagai media penghubung ke seluruh dunia akan menjadi menjadi sarana mempromosikan pesona batik di era kekinian. Acara yang akan digelar bertajuk Fashion Show Batik Milenial Jogja untuk Dunia di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, pada Jumat (11/10) mulai pukul 15.00-18.00 WIB.
"Acara ini merupakan kolaborasi PT Angkasa Pura I dengan Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Fashion show menampilkan rancangan Yunet Exclusive Batik yang merupakan anggota PPHI DIY," kata Koordinator Panitia PPHI Erwan Widyarto, Kamis (10/10).
Ia mengatakan, pelaksanaan kegiatan tersebut sengaja dipilih pada jam-jam sibuk, dengan harapan akan menjadi atraksi yang menarik bagi pengguna jasa transportasi udara di Adisutjipto.
Erwan menyebutkan, fashion show batik kekinian dengan model menarik dan elegan ini akan dilengkapi dengan praktik membatik. Kegiatan ini, lanjutnya, akan menampilkan sejumlah pembatik memperlihatkan proses membatik dan diharapkan menjadi edukasi menarik, setidaknya para calon penumpang akan memahami sebuah proses penciptaan batik.
Dikatakan, tujuan kegiatan ini yang pertama adalah meramaikan Hari Batik 2019 yang jatuh pada 2 Oktober lalu.
"Kedua, acara ini diharapkan sebagai media untuk mempublikasikan keberadaan karya agung batik agar terus lestari, terjaga dan menjadi penanda zaman, baik di Indonesia dan menuju lingkup mancanegara dan mendunia," jelasnya.
Fashion show dan edukasi ini juga akan diisi interaksi antara model dan calon penumpang di ruang tunggu. Kemudian juga memberikan kesempatan kepada calon penumpang dengan cara ikut merasakan menjadi pembatik. Disediakan tempat membatik di lobi kedatangan dekat Kereta Kencana.
baca juga: Satu Keluarga Dari Wamena Tiba di Aceh Timur
Kendati fashion show menempati area bandara, Erwan memastikan tidak akan mengganggu kepentingan para pengguna bandara khususnya calon penumpang pesawat. Acara ini akan dimeriahkan pula dengan penampilan Tari Batik dari Dinas Pariwisata DIY serta penampilan Pondok Nashid dari PPHI. Ada pula talk show mengenai batik dengan narasumber pemerhati pariwisata dan batik HM Tazbir serta Yunet Wahyuningsih (perancang busana). Yunet menampilkan dua tema Powerful dan Colorful. Dua hal yang menjadi ciri dan kekuatan batik Yunet (OL-3)
Stearin diyakini lebih hijau karena malam berbahan dasar parafin yang sebelumnya lazim digunakan berasal dari minyak bumi, sumber tak terbarukan.
TUJUH usaha mikro dan kecil (UMK) batik binaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) membukukan transaksi lebih dari Rp250 juta di ajang Gelar Batik Nusantara (GBN) 2025
Faisal Shah memilih batik Merawit dari Cirebon karena teknik merawitnya sangat detail, kaya akan warna, dan sangat cocok dengan personal Elvira Devinamira.
Batik terus berkembang seiring inovasi para perajin dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan.
Koleksi batik ramah ibu menyusui ditampilkan di panggung peragaan busana JF3 Fashion Festival di di La Piazza Fashion Tent, Summarecon Mall Kelapa Gading
Tahun ini, GBN 2025 secara khusus mengangkat Batik Merawit dari Cirebon, sebuah teknik membatik khas yang dikenal melalui pola garis halus dan detail yang memerlukan ketelitian tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved