Kerugian Bencana Kebakaran di Kalsel Capai Rp70,321 Miliar

Denny Susanto
09/10/2019 10:34
Kerugian Bencana Kebakaran di Kalsel Capai Rp70,321 Miliar
Kebakaran permukiman penduduk di Kalimantan Selatan pada tahun ini meningkat tajam dibandingkan 2018(Antara)

KERUGIAN akibat bencana kebakaran permukiman penduduk di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) sepanjang 2019 periode Januari- September mencapai Rp70,321 miliar. Sementara jumlah bencana kebakaran permukiman ini sebanyak 221 kali dengan jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran lima orang.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial pada Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Kalsel, Suryadi, Rabu (9/10) mengatakan jika dibandingkan periode yang sama tahun 2018, kerugian bencana tahun ini meningkat tajam.

"Tahun 2018 lalu kerugian bencana kebakaran permukiman penduduk di Kalsel sekitar Rp47,1 miliar, sedangkan 2019 hingga akhir September mencapai Rp70,321 miliar," ujarnya.

Menurut Suryadi, kerugian akibat bencana kebakaran permukiman penduduk 2019, terbanyak terjadi di Kota Banjarmasin mencapai Rp31,59 miliar, disusul Kabupaten Hulu Sungai Utara sekitar Rp5,305 miliar. Kota Banjarbaru ditaksir Rp4,55 miliar, Kabupaten Banjar sekitar Rp4,385 miliar, Kabupaten Tabalong Rp4,06 miliar dan Kabupaten Tanahlaut Rp4 miliar.

Sedangkan frekuensi kebakaran di Kalsel 2019, hingga akhir September 2019 telah terjadi 221 kali kebakaran, terbanyak di Kota Banjarmasin sebanyak 49 kali, disusul Kabupaten Banjar sebanyak 21 kali. Kemudian, Kabupaten Hulu Sungai Utara sebanyak 19 kali, Kabupaten Tabalong dan Kabupaten HST masing-masing 18 kali, Kabupaten HSS sebanyak 17 kali, Kabupaten Tanahlaut sebanyak 16 kali dan Kabupaten Barito Kuala 16 kali.

baca juga: Badan Geologi Luncurkan Atlas Zona Rentan Likuefaksi di Indonesia

Selanjutnya, Kabupaten Balangan 12 kali, Kabupaten Tapin 11 kali, Kota Banjarbaru 10 kali, Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru masing-masing delapan kali. Akibat bencana kebakaran tersebut menyebabkan lima orang korban meninggal dunia. Bencana kebakaran pemukiman penduduk menyebabkan 857 kepala keluarga (KK) atau 2.851 jiwa kehilangan tempat tinggal. Sebanyak 764 buah rumah penduduk rusak total, 29 rumah rusak sedang dan 88 rusak ringan. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya