Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Ki Enthus belum Tergantikan

Supardji Rasban
01/10/2019 08:11
Ki Enthus belum Tergantikan
Dalang muda Nono Sudono sedang berlatih mendalang wayang golek pesisiran khas Brebes.(MI/Supardji Rasban)

PASCA meninggalnya Ki Enthus Susmono, dalang mbeling asal Tegal, Jawa Tengah, yang sudah setahun lebih belum ada yang bisa menandingi posisi dan ketenaran Ki Enthus dalam soal gaya wayang golek pesisiran. Perlu ada tafsir baru dari para dalang yang sekarang ada terutama dalang mudanya, sehingga bisa muncul dalang gaya yang berbeda dari Ki Enthus.
     
Hal itu disampaikan pemerhati pedalangan, Wijanarto, usai menyaksikan sebuah group gamelan sekaligus pentas dalang di Desa Cikandang, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Selasa (1/10). Grup gamelan Aneka Satria yang dikomandoi dalang muda Nono Sudono tersebut tengah berlatih untuk mempersiapkan undangan pentas di luar daerah Brebes.
     
Wijanarto menyebut pasca-Ki Enthus meningal menjadi pertanyaan serius soal siapa dalang yang kemudian bisa menyamai reputasi kepopulerannya.

"Meski putra Ki Enthus yakni Haryo Enthus Susmono sebenarnya sudah berbicara. Ia akan tampil sebagai dalang wayang santri yang tak lain juga penemuan ayahnya," ujar Wijanarto.
     
Wijanarto menyampaikan khususnya di wilayah pesisir Brebes dan Tegal juga Pemalang belum ada yang menyamai gaya mendalang Ki Enthus. Selama ini ia hanya mengenal wayang kulit.

"Padahal di pesisir ada satu genre yang kemudian dikenal sebagai wayang golek cepak pesisiran. Itu mengakomodir beberapa gaya yang berbeda dengan pada umumnya wayang golek," paparnya.
     
Dia bertutur di Brebes selain wayang golek pesisiran juga ada gaya Gagrak Banyumasan dan Surakartanan. Namun wayang golek cepak pesisiran lebih dikenal di wilayah Cirebon kemudian Indramayu dan pesisir perbatasan Brebes-Cirebon.

"Padahal ini kekayaan luar biasa dan Ki Enthus telah melakukan tafsir baru tentang wayang golek cepak pesisiran dengan konteks seperti wayang golek santri," ulasnya.

baca juga: Pemkab Flores Timur Giatkan Patroli Kebersihan Laut

Pada kesempatan sama dalang muda Nono Sudono mengaku merupakan pendatang baru di dunia pedalangan. Ia sebetulnya berlatar belakang pengrawit atau pemain musik gamelan. Ia belakangan inu menekuni dunia pedalangan karena terpanggil sebagai turunan dalang. Ia pun ingin meneruskan pementasan wayang golek pesisiran khas Brebes. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya