Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PERGELARAN MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) ke-34 tingkat Provinsi Aceh, yang disenggarakan di Kabupaten Pidie, pada 21-28 September 2019, diklaim paling berhasil dan termegah sepanjag sejarah negeri berjulukan Serambi Mekkah tersebut.
Hal itu berdasarkan pengakuan setiap kafilah MTQ dari 23 kabupaten dan kota se-provinsi paling barat wilayah Indonesia yang datang bertarung di arena setempat.
Bahkan Plt (Pelaksana Tugas) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dalam sambutannya saat pembukaan Sabtu (21/9) malam, sempat mengatakan bahwa MTQ kali ini cukup megah dan paling berhasil pelaksanaannya. Karena MTQ ke-23 dihias dengan dekorasi paling bagus dan mewah.
Misalnya, tersedia gedung Pidie Convention Center yang dibangun khusus sebagai mimbar utama atau lokasi induk arena musabaqah. Gedung Pidie
Convention Center bernilai sekitar Rp7 Miliar itu berdiri kokoh di atas lahan seluar 6 hektare.
"Warga Pidie sangat hebat. Menyambut musabaqah ini dengan gembira. Begitu banyak yang hadir berkumpul malam ini, tapi semuanya aman dan tentram. Tidak ada keributan sedikitpun" tutur Gubernur Nova Iriansyah.
Ditambah lagi kemeriahan pembukaan cukup bergengsi yang dilengkapi tarian massal, melibatkan 20 siswa penari sekolah Sukma Bangsa Pidie. Kemudian pelepasan seribu balon ke udara. Acara yang cukup meriah mirip even tingkat nasional itu pun berlangsung khidmat laksana sebuah baiat massal.
Lalu pelayanan masyarakat Pidie dalam menyambut atau melayani tamu kafilah, tamu terhormat dan penonton dari berbagai kabupaten/kota di Aceh atau asal luar daerah termasuk Jakarta. Para kafilah MTQ perwalikan 23 kabupaten dan kota yang siap bertarung, semuanya ditampung di rumah-rumah warga tidak jauh dari arena musabah.
Selain tempat penginapan, pemilik rumah juga menyediakan berbagai menu khas Aceh setiap waktu makan.
"Kami sangat puas, seperti di rumah sendiri. Orang Pidie yang banyak membuka barung makanan di luar daerah, tentu menu masakannya sangat cocok untuk lidah kami" tutur Abdullah, seorang anggota kafilah MTQ asal Kota Lhok Seumawe.
Adapun Bupati Pidie, Roni Ahmad, menuturkan, sebagai tuan rumah dan atas nama panitia, target utama pihaknya adalah pelaksanaan MTQ ke 34 ini
benar-berhasil sempurna.
Roni yang mantan pelatih pasukan GAM itu ingin membuktikan bahwa warga Pidie mampu menyelenggarakan even-even besar.Kemudian cukup terbuka dengan siapa saja serta sanggup menerima keberadaan orang lain dalam bersamaan, berbangsa dan berinteraksi sosial.
"Kami menargerkan MTQ ke-34 di Pidie sekarang berlang sukses dengan sempurna. Silahkan berlomba secara sehat. Juara umum bukan target kami,
tapi kesuksesan melayani orang lain dan minsikapi kepercayaan merupakan paling penting" tutur Bupati Pidie, asal Kecamatan Delima itu.
Sesuai keputusan dewan hakim yang diperoleh Media Indonesia, juara umum MTQ ke-34 Provinsi Aceh, di raih Kabupaten Aceh Besar dengan mengumpulkan 76 poin. Sedangkan urutan kedua yaitu Kabupaten Aceh Timur atas keberhasilannya mendapatkan 60 poin.
Lalu Aceh utara berada pada posisi ketiga, dengan mendapatkan 43 poin. Adapun tuan rumah, Kabupaten Pidie memperoleh 38 poin. Mereka berada pada urutan keempat.
Walaupun mendapatkan urutan kemenangsn empat besar, tapi cukup gembira mampu mengangkat martabat warga Aceh yang bisa bersikap ramah dan tenteram selama musabaqah berlangsung.
"Ini perlu dipertahankan," kata wakil Bupati Pidie, Fahlullah TM Daud, kepada Media Indonesia, Senin (30/9). (OL-09)
Di tengah musim tanam padi gadu (musim tanam kedua), harga gabah di Kabupaten Aceh utara, Aceh, melonjak.
TIADA perbuatan paling indah, kecuali berpuasa A'syura dan menyantuni anak yatim serta bersedekah kepada orang miskin di Hari A'syura, 10 Muharram 1447 H.
KELANGKAAN hingga tingginya harga gas elpiji 3 kilogram (kg) di kawasan Provinsi Aceh jalan terus. Sejak tiga pekan terakhir hingga Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda membaik.
Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Provinsi Aceh terus berlangsung. Sejak tiga pekan terakhir hingga, Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda pasokan gas tersebut membaik.
Sesuai keadaan di lokasi sedikitnya ada tiga tahap warga setempat menanam bawang merah. Sebagian yang ditanami tahap pertama dua bulan lalu, kini sudah mulai memanen.
Hal itu mengundang perhatian publik, apakah ada permainan pasar atau kebijakan PT Pertamina mengurangi pasokan bahan bakar gas bersubsidi itu untuk masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved