Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

BUMDes Desa Ribang Bertekad Kuasai Pasar Telur Ayam di Flores

Alexander P Taum
23/9/2019 18:30
BUMDes Desa Ribang Bertekad Kuasai Pasar Telur Ayam di Flores
Yosep Hendarsa, Ketua BUMDes Desa Ribang, Flores, memamerkan usaha ternak ayam petelurnya kepada Media Indonesia, Senin (23/9).(MI/Alexander P Taum)

MODAL Rp100 juta yang digelontorkan Pemerintah Desa Ribang, Kecamatan Koting, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) desa setempat menggairahkan sektor usaha ternak ayam petelur di wilayah itu.

Intervensi Dana Desa pun berhasil memberi lapangan pekerjaan bagi 7 anak muda di desa tersebut. Selain untuk mendatangkan keuntungan ekonomis, BUMDes setempat pun berikhtiar menopang usaha pemerintah desa melawan stunting, dengan menyuplai kebutuhan protein bagi anak-anak.

Yosep Hendarsa, Ketua BUMDes Desa Ribang, Kecamatan Koting, Kabupaten Sikka, Flores, kepada Media Indonesia, Senin (23/9), mengatakan, pihaknya memulai usaha ternak ayam petelur sejak 15 April 2019.

"Kami mulai dengan beternak ayam petelur, 100% modal awal BUMDes merupakan penyertaan modal dari Dana Desa 2018. Dengan dana sebesar Rp100 juta, sehingga kami mulai mempersiapkan kandang dan ayamnya dan mendatangkan ayam dari luar Pulau Flores," ujar Yosep.

Lima bulan kemudian, tepatnya 20 Agustus 2019, ayam sudah mulai bertelur. Dengan modal 497 ekor ayam petelur, BUMDes setempat berhasil memproduksi 430 butir telur setiap hari. Untuk sementara, pemasaran telur ayam yang dikelola BUMDes setempat masih difokuskan menyuplai kebutuhan telur ayam di dalam desa, tetapi BUMDes setempat bertekad menguasai pasar telur ayam di Pulau Flores.


Baca juga: Mahasiswa Yogyakarta Kritisi RKUHP hingga Revisi UU KPK


Meski baru mulai berkiprah dan masih berjuang memasok produksi protein bagi warga desa setempat, Ketua BUMDes bertekad untuk merajai pasar telur ayam di Pulau Flores.

Disebutkan, kebutuhan telur ayam hingga saat ini belum tercukupi. Selain dikonsumsi langsung, telur ayam pun berguna bagi industri rumahan seperti pembuatan roti, kue, dan kebutuhan telur lainnya.

"Dalam satu bulan ini kita sudah mulai ada pemasukan mulai dari 20 Agustus sampai 23 September dalam penjualan terus dihitung dari hari ke 3 penumpukan telur kita selalu menjual 7 papan telur. Dalam sehari bertelur, kita bisa menghasilkan 430 butir telur. Kita bisa menghasilkan Rp279.000 per hari. Dalam 1 bulan kita bisa menghasilkan Rp8.399.000. Ini laba bersih dan sudah terpotong biaya pakan," ujar Yosep.

Disebutkan, untuk menjalankan program melawan stunting, dalam program desa, BUMDes bersama pemerintah desa mewajibkan masyakarakat untuk sehari mengonsumsi 1 butir telur, supaya bisa meningkatkan protein. Penghasilan dari penjualan telur itu berawal dari masyarakat desa sendiri kemudian mulai di jual ke desa-desa yang ada di Kabupaten Sikka, target utamanya ialah konsumsi dalam desa.

Karena kita harus berkecukupan protein terutama pada anak, jangan sampai anak kekurangan protein sehingga tidak menghalangi pertumbuhan dan perkembangan anak. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya