Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

BumDes Desa Pledo Geliatkan Koperasi

Ferdinandus Rabu
17/9/2019 10:48
BumDes Desa Pledo Geliatkan Koperasi
Ilustrasi(MI/Arya Manggala)

BERGULIRNYA dana desa memberi harapan bagi masyarakat di Desa Pledo, Kecamatan Witihama dengan menggairahkan kembali semangat koperasi desa untuk kepentingan bersama.

Melalui badan usaha milik desa (Bumdes) yang dibangun pada 2018, Desa Pledo memanfatakan dana sebesar Rp77 juta untuk dana bergulir bagi pengembangan koperasi simpan pinjam bernama Karya Bersama. Koperasi simpan pinjam Karya Bersama ini menjadi jawaban bagi masyarat desa untuk memenuhi kebutuhhan warga.

"Sekitar Juni 2018, kami mulai membangun bumdes dengan penyertaan modal dari dana desa sebesar Rp130 juta. Dari bumdes ini, kemudian sebagain dana desa yaitu Rp77 juta, kami pakai untuk dana bergulir bagi pemberdayaan koperasi simpan pinjam, khusus bagi warga desa ini. Alasan kami menghidupkan kembali koperasi desa melalui peran BumDes ini, untuk mengajak warga agar tidak meminjam ke para tengkulak atau rentenir," jelas kepala Desa Pledo, Samsudin Samon Deran Senin (16/9).

Dengan kehadiran koperasi, banyak warga yang menjadi anggota koperasi. Pinjaman uang dibebani bunga sangat kecil sekitar 0,75%.

"Kehadiran koperasi melalui BumDes ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Jumlahnya terus meningkat, sekitar 34 nasabah saat ini. Biasanya warga yang datang untuk kebutuhaan biaya pendidikan sekolah anak. Ada juga untuk penambahan modal usaha nelayan. Serta jika ada keperluaan mendadak seperti kematian atau pun untuk biaya perawatan kesehatan, maka bisa langsung diberikan pinjaman melalui koperasi simpan pinjam karya bersama ini," tambahnya.

baca juga: NU Malang Putuskan Usung Cabup di Pilkada 2020

Besarnya pinjaman pun bervariasi dengan maksimal Rp5 juta.  Bunga pinjaman nanti akan disimpan sebagai kas desa untuk terus menghidupkan koperasi di desa tersebut.

"Tahun ini keuntungan yang masuk kas desa masih dihitung untuk direkap. Tetapi pada 2018, keuntungan yang masuk kas desa mencapai Rp13 juta lebih dan berdampak pada PAD sebesar Rp2 juta lebih. Tentunya hasil meningkat walaupun masih dalam skala kecil, tetapi kami terus berupaya agar melalui BumDes ini perekonomian desa terus meningkat," sambungnya. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya