Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Selain ISPA, Warga Juga Diminta Waspada Rabies Selama Kabut Asap

Antara
17/9/2019 12:45
Selain ISPA, Warga Juga Diminta Waspada Rabies Selama Kabut Asap
Petugas Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (KPKP) menyuntikan vaksin rabies ke anjing peliharaan milik warga(ANTARA/Muhammad Adimaja)

DOKTER spesialis anak Tubagus Rahmat Sentika meminta masyarakat mewaspadai penyebaran rabies melalui gigitan anjing saat terjadi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).   

"Saat kabut asap, perlu diwaspadai penyebaran rabies melalui gigitan anjing. Pasalnya, banyak kebun sawit yang dijaga anjing dan saat kabut asap, mereka kepanasan sehingga mungkin masuk ke kampung-kampung dan menggigit warga," ujar dia di Jakarta, Selasa (17/9).    

Rahmat menambahkan hal itu pernah dilihatnya saat terlibat dalam penanganan kebakaran lahan sawit di Bengkulu, Jambi, hingga Riau.

Masyarakat yang berada di sekitar perkebunan perlu mewaspadai gigitan anjing.    

"Jadi tolong diperhatikan selain infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), yang perlu diwaspadai adalah rabies terutama yang berada tidak jauh dari perkebunan sawit. Di Pekanbaru, Kampar, Pelalawan banyak perkebunan sawit," kata dia.        

Baca juga: Jokowi akan Tinjau Dua Lokasi Karhutla

Oleh karena itu, Rahmat meminta masyarakat mewaspadai gigitan anjing karena dikhawatirkan meningkat menjadi rabies.    

Ia menyebut pada 2015 kasus gigitan anjing mencapai 800 kasus.   

"Hati-hati yang rabies. Dinas Kesehatan setempat mohon diperhatikan untuk menyiapkan serum antirabies," ujar dia.    

Serum antirabies harganya cukup mahal dan waktu keduluwarsanya pendek. Biasanya hanya ada 10 hingga 20 serum antirabies.

Dinas Kesehatan kabupaten/kota perlu mempersiapkan serum itu karena biasanya kasus rabies meningkat saat kabut asap karhutla.    

Bahkan, katanya, kasus rabies juga pernah terjadi di Kalimantan Tengah.    

Saat itu, Rahmat yang merupakan Ketua Komite Nasional Penanggulangan Zoonosis (Komzon) meminta bantuan polisi melakukan operasi pengendalian rabies.    

"Untuk itu, harus diwaspadai karena ada ratusan hektare lahan yang terbakar," kata dia. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya