Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
BERGULIRNYA dana desa memberi manfaat yang sangat besar bagi peningkatan mutu kehidupan masyarakat desa, termasuk pelayanan kesehatan stunting dan gizi buruk di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kesepakatan ratusan kepala desa (kades) bersama bupati Flotim dalam kegiatan beberapa waktu untuk mengalokasikan dana desa bagi penanggulangan stunting, ternyata membuahkan hasil.
Sejumlah desa di Flores Timur, mengklaim dana desa tersebut ternyata mampu menurunkan angka stunting di desa masing-masing. Desa Lewoingu di Kecamatan Titehena misalnya, mengklaim telah berhasil menurunkan angka stunting melalui pemanfaatan sebagian dana desa bagi pelayanan warga yang mengalami stunting dan gizi buruk.
"Beruntung ada dana desa sehingga kami bisa memanfaftakan sebagaian dana desa untuk penanggulangan stunting. Dan ternyata berhasil diturunkan. Sebelumnya ada 14 bayi/balita yang mengalami stunting dan gizi buruk. Pada tahun ini syukur sudah turun. Sekarang tinggal dua balita yang saat ini masih dirawat. Kami berharap hingga akhir tahun ini tidak ada lagi pasien stunting di desa kami. Dana yang kami gunakan khusus untuk stunting sebesar Rp11 juta, termasuk untuk belanja makanan gizi tambahan serta vitamin," kata Sekdes Lewoingu, Andreas Aneng Hayon, Selasa (10/9).
"Kami juga telah sepakat untuk tahun depan akan menaikan alokasi anggaran dari dana desa sebesar Rp50 juta untuk masalah stunting. Sehingga target kami tahun 2020 desa kami bisa bebas dari stunting," sambungnya.
Desa laninya, yaitu Riangkemie di Kecamatan Ile Mandiri juiga mengakui hal yang sama. Dengan memanfaatkan dana desa sekitar Rp6 juta, telah berhasil menurunkan angka stunting dari 14 bayi balita yang mengalami stunting dan gizi buruk, tinggal 4 balita yang masih mengalami stunting.
baca juga: Pemkab Cianjur Siapkan Anggaran Rehab SDN Pancawangi
Begitu pula di Desa Aransina, Kecamatan Tanjung Bunga. Desa ini mengalokasikan Rp70 juta rupiah untuk penanganan stunting dan perlahan-lahan sudah berhasil diturunkan. Sementara itu data keselurahan angka pasien stunting yang berhasil diturunkan berdasarakn pidato Bupati Flotim Anton Hadjon, pada 17 Agustus lalu, Pemkab Flotim berhasil membebaskan 840 balita berstatus stunting. Total dari 5.540 pasien stunting turun menjadi 4.700 atau sekitar 5,79%. (OL-3)
Keberhasilan Sergai dalam menurunkan angka stunting secara signifikan menjadi tolok ukur untuk pencapaian angka nol persen.
Menteri Wihaji menambahkan bahwa saat ini terdapat sekitar 15 ribu orangtua asuh yang siap diturunkan untuk mendukung program super prioritas di lapangan.
Turunnya angka stunting tak terlepas dari peran lintas sektor. Sebab, penanganan stunting tak bisa hanya dilakukan Dinas Kesehatan.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Alia Noorayu Laksono, menyoroti minimnya dukungan Pemprov terhadap kader posyandu.
Turunnya angka stunting mengindikasikan implementasi aksi konvergensi berjalan sesuai rencana.
Berbagai kegiatan sosial, edukasi kesehatan dan seminar digelar dalam rangka Bulan Bakti Istri Dokter.
Apabila kopdes tidak dikelola dengan baik, hal tersebut akan berdampak terhadap dana desa yang menjadi opsi jaminan apabila kopdes mengalami gagal bayar.
Pemerintahan Daerah Kabupaten Purwakarta memanfaatkan media sosial untuk menyiarkan rapat-rapat resminya secara langsung.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi penyaluran Dana Desa telah mencapai Rp40,34 triliun per 14 Juli 2025. Jumlah itu setara 58,46% dari pagu Rp69 triliun.
Aksi tersebut, memanas lantaran kepala desa tidak bertanggung jawab berkaitan dengan anggaran dana desa (DD), dana langsung tunai (DLT) tahun 2023.
penggunaan dana desa, untuk menjamin koperasi desa gagal bayar, memicu kekhawatiran sejumlah kepala desa.
Dia sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan keuangan dana desa tahun anggaran 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved