Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
BERGULIRNYA dana desa memberi manfaat yang sangat besar bagi peningkatan mutu kehidupan masyarakat desa, termasuk pelayanan kesehatan stunting dan gizi buruk di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kesepakatan ratusan kepala desa (kades) bersama bupati Flotim dalam kegiatan beberapa waktu untuk mengalokasikan dana desa bagi penanggulangan stunting, ternyata membuahkan hasil.
Sejumlah desa di Flores Timur, mengklaim dana desa tersebut ternyata mampu menurunkan angka stunting di desa masing-masing. Desa Lewoingu di Kecamatan Titehena misalnya, mengklaim telah berhasil menurunkan angka stunting melalui pemanfaatan sebagian dana desa bagi pelayanan warga yang mengalami stunting dan gizi buruk.
"Beruntung ada dana desa sehingga kami bisa memanfaftakan sebagaian dana desa untuk penanggulangan stunting. Dan ternyata berhasil diturunkan. Sebelumnya ada 14 bayi/balita yang mengalami stunting dan gizi buruk. Pada tahun ini syukur sudah turun. Sekarang tinggal dua balita yang saat ini masih dirawat. Kami berharap hingga akhir tahun ini tidak ada lagi pasien stunting di desa kami. Dana yang kami gunakan khusus untuk stunting sebesar Rp11 juta, termasuk untuk belanja makanan gizi tambahan serta vitamin," kata Sekdes Lewoingu, Andreas Aneng Hayon, Selasa (10/9).
"Kami juga telah sepakat untuk tahun depan akan menaikan alokasi anggaran dari dana desa sebesar Rp50 juta untuk masalah stunting. Sehingga target kami tahun 2020 desa kami bisa bebas dari stunting," sambungnya.
Desa laninya, yaitu Riangkemie di Kecamatan Ile Mandiri juiga mengakui hal yang sama. Dengan memanfaatkan dana desa sekitar Rp6 juta, telah berhasil menurunkan angka stunting dari 14 bayi balita yang mengalami stunting dan gizi buruk, tinggal 4 balita yang masih mengalami stunting.
baca juga: Pemkab Cianjur Siapkan Anggaran Rehab SDN Pancawangi
Begitu pula di Desa Aransina, Kecamatan Tanjung Bunga. Desa ini mengalokasikan Rp70 juta rupiah untuk penanganan stunting dan perlahan-lahan sudah berhasil diturunkan. Sementara itu data keselurahan angka pasien stunting yang berhasil diturunkan berdasarakn pidato Bupati Flotim Anton Hadjon, pada 17 Agustus lalu, Pemkab Flotim berhasil membebaskan 840 balita berstatus stunting. Total dari 5.540 pasien stunting turun menjadi 4.700 atau sekitar 5,79%. (OL-3)
Inovasi ini berangkat dari keprihatinan atas masih tingginya angka kematian ibu, bayi, serta kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Sungai Rumbai pada tahun sebelumnya.
Adapun penyerahan paket PMT yang berisi telur, susu, buah, daging ayam, dan biskuit itu dikemas dalam kegiatan bertajuk ‘Menyapa dan Berbagi PMT’.
BKKBN menekankan perlunya tetap waspada dan melakukan tindakan berkelanjutan karena risiko stunting dapat mengenai siapa saja, terlepas dari latar belakang sosial ekonomi.
hasil kajian Kemendukbangga/BKKBN menyebutkan diperlukan penguatan implementasi 10 langkah menyusui sukses
PEMERINTAH Provinsi Sulawesi Selatan terus memperkuat komitmennya dalam menanggulangi stunting dan malnutrisi.
Pemberian bingkisan secara simbolis diserahkan langsung Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono yang digelar di Puskesmas Pembantu Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Selasa (15/7).
Aksi tersebut, memanas lantaran kepala desa tidak bertanggung jawab berkaitan dengan anggaran dana desa (DD), dana langsung tunai (DLT) tahun 2023.
penggunaan dana desa, untuk menjamin koperasi desa gagal bayar, memicu kekhawatiran sejumlah kepala desa.
Dia sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan keuangan dana desa tahun anggaran 2025.
PEMERINTAH bakal memayungi Koperasi Desa Merah Putih yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Kopdes Merah Putih itu dapat menikmati fasilitas kredit
Saat ini berbagai program pembangunan pusat dilakukan di desa, namun peran masyarakat untuk ikut berpartisipasi masih perlu dioptimalkan.
Meski dalam sepuluh tahun terakhir, prevalensi stunting terus mengalami penurunan, Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan prevalensi stunting masih 21,5%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved