Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Sejarawan Djoko Surjo: Sultan Demak Bukan Keturunan Yahudi

Akhamd Safuan
07/9/2019 14:20
Sejarawan Djoko Surjo: Sultan Demak Bukan Keturunan Yahudi
Para pakar sejarah dan arkeologi membahas sejarah Sultan Demak di Demak, Sabtu (7/9).(MI/Akhmad Safuan )

PARA sejarawan, budayawan, arkeolog dan ulama sepakat dan berketerapan hati bahwa R Fatah dan Sultan Trenggono adalah putra Nusantara asli. Hal itu berdasarkan bukti otentik baik catatan maupun peninggalan sejarah yang ada, telah membuktikan kedua penguasa Kerajaan Demak itu keturunan raja di Jawa. Focus Group Discussion bertema Menyegarkan Sejarah Raden Patah atas prakarsa Yayasan Dharma Bakti Lestari Sabtu (7/9) di sebuah hotel di Demak, Jawa Tengah.

Acara itu mengundang perhatian publik. Para ulama pun ikut terlibat langsung dalam diskusi membedah sejarah dua Sultan Demak kerajaan Demak. Dalam diskusi itu menghadirkan para pakar seperti Dr Alamsyah, Prof Djoko Suryo, Prof Inajati Adrisijanti, Prof Dr Chamamah Suwarno, Prof Dr Budi Sulistono,Rektor Unisnu Jepara Dr Sa'adullah Assaidi, Ratno Lukito, Prof Soetejo, dan Prof Sewi Yuliati.

Mereka membahas secara gamblang dan bukti otentik mulai dari catatan sejarah, artefak dan catatan dari luar negeri yang membantah pernyataan Ridwan Saidi bahwa Raden Patah dan Raden Trenggono adalah orang Yahudi. Guru Besar Sejarah UGM Djoko Suryo mengatakan berdasarkan bukti sejarah yang ada bahwa Raden Patah merupakan Sultan Kerajaan Islam pertama Demak yang berkuasa pada tahun 1482 hingga 1515. Ia merupakan keturunan Raja Brawijaya V dengan ibu dari Campa dan dididik dan belajar agama oleh para sunan.

Sejarah panjang Kerajaan Demak, lanjut Djoko Suryo, dari mulai Kerajaan Mataram lama bernuansa Hindu Budha hingga lahir Raden Patah beserta keturunannya Sultan Trenggono. Secara nyata berdasarkan silsilah kedua sultan ini adalah keturunan raja Jawa.

"Tidak dapat dipungkiri runtutan sejarah itu. Bukti-bukti pendukung juga telah menunjukan dan hingga kini masih dapat dilihat dan dipelajari," ujarnya.

baca juga: Ada 40 Titik Panas Terpantau di Babel

Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya Undip dan Ketua Tim Pakar Yayasan Dharma Bakti Lestari, Alamsyah menambahkan berdasarkan keterangan dan bukti yang dibeberkan oleh para pakar baik dari Undip, UGM, Unisnu, Unisfat, sudah jelas bahwa Sultan pertama Kerajaan Demak Raden Patah dan Sultan Trenggono adalah putra nusantara. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya