Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

6 Ribu Aparat Gabungan Siaga di Papua dan Papua Barat

Ferdian Ananda Majni
02/9/2019 13:30
6 Ribu Aparat Gabungan Siaga di Papua dan Papua Barat
Petugas kepolisian dan TNI melakukan pengamanan di Timika, Papua(ANTARA )

KADIV Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan ribuan aparat gabungan masih bersiaga di wilayah Papua dan Papua Barat guna antisipasi terjadinya kericuhan serta bentrokan terulang kembali.

"Kami melakukan upaya dialog, sosialisasi. Bahkan, kami tambah personel di Papua dan Papua Barat, ada 6 ribu personel untuk menjamin keamanan," kata pria yang akrab disapa Iqbal, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/9).

Baca juga: Dukung Ibu Kota Baru, Pipanisasi Gas Trans Kalimantan Dipercepat

Iqbal menambahkan, pihaknya terus memastikan situasi dan kondisi keamanan di wilayah Papua dan Papua Barat dalam keadaan kondusif. Bahkan, penebalan pasukan gabungan akan dilakukan apabila dikhawatirkan terjadi aksi-aksi anarkisme susulan.

"Kalau situasi menghendaki, ada penambahan (pasukan) ke depan," sebutnya.

Selanjutnya, terkait dugaan keterlibatan pihak asing dalam kerusuhan di Papua dan Papua Barat sejak dua pekan lalu. Iqbal menyebut, pihaknya masih melakukan pemetaan dan penyelidikan secara masif.

"Kami sedang memetakan itu, bekerja bersama dengan lembaga dan kementerian terkait. Pihak-pihak asing tidak bisa saya sebutkan, kami lakukan pendalaman," lanjutnya.

Dia tak memungkiri adanya narasi diduga dari pihak luar yang memperkeruh situasi dan ada agenda setting. Padahal, secara umum lebih banyak masyarakat Papua yang sangat damai dan cinta NKRI.

"Prinsipnya, Indonesia adalah Papua dan Papua adalah Indonesia. Bahkan, Papua dibangun luar biasa, otonomi khusus dan masyarakat Papua yang rusuh kemarin mungkin tidak tahu apa-apa," paparnya.

Baca juga: Jaga Inflasi, BI Terus Dorong Pengembangan Bawang Putih

Diketahui, diduga ada indikasi provokasi yang diatur sedemikian rupa. Bahkan, polisi mulai memetakan siapa saja yang terduga sebagai provokator tersebut. Dalam dua pekan ini, situasi keamanan di Papua dan Papua Barat pasang surut. Aksi unjuk rasa anti rasisme terjadi masif di beberapa kabupaten/kota Manokwari, Deiyai, Paniai hingga Jayapura.

Akibatnya, proses belajar mengajar diliburkan, SPBU, Bandara di Sentani, Deiyai, dan Dogiyai sempat tak beroperasi. Gedung-gedung Majelis Rakyat Papua (MRP), KPU Provinsi Papua, Dinas Komunikasi dan Informatika Papua, dan Bea Cukai Pelabuhan Jayapura dibakar massa. Bahkan pusat perbelanjaan serta aktivitas masyarakat lumpuh total. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya