Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Cilacap Kehilangan 7 Ribu Ton Gabah Padi akibat Kekeringan

Liliek Dharmawan
01/9/2019 17:00
Cilacap Kehilangan 7 Ribu Ton Gabah Padi akibat Kekeringan
Sawah kekeringan(ANTARA)

AREAL sawah seluas 15 ribu hektare di Cilacap, Jawa Tengah, mengalami kekeringan dari skala ringan sampai berat. Dari luasan itu, ada 1.400 ha dipastikan puso. Dengan demikian, jika rata-rata panenan 5 ton per hektare, maka Cilacap kehilangan 7 ribu ton.

Kepala Dinas Pertanian (Dintan) Cilacap Supriyanto mengatakan dari 52 ribu ha areal padi di Cilacap, yang terkena dampak kekeringan mencapai 15 ribu ha. Kondisi kekeringannya beragam mulai dari kekeringan ringan, sedang, berat hingga puso.

"Sampai akhir Agustus, areal padi yang puso mencapai 1.400 ha. Sawah tersebut berada di wilayah-wilayah tadah hujan di Cilacap bagian barat seperti Patimuan, Kedungreja, Sidareja, Majenang dan Kesugihan," jelas Supriyanto, Minggu (1/9).

Menurutnya, meski ada 1.400 ha yang mengalami puso, tetapi tidak seluruhnya mendapat klaim asuransi usaha tani pertanian (AUTP). Sebab, kebanyakan petani masih enggan mengikuti program asuransi.

"Dari ribuan ha padi yang puso tersebut, hanya 35 ha sawah yang memperoleh klaim asuransi. Klaimnya mencapai Rp6 juta setiap ha. Kami masih terus menyadarkan petani agar ikut AUTP, sehingga kalau ada masalah puso seperti yang terjadi sekarang, petani mendapat klaim asuransi. Di Cilacap, dari 52 ribu ha, baru sekitar 10% yang mengikuti AUTP," katanya.

Baca juga: Ratusan Hektare Padi di Jatim Puso akibat Kekeringan

Padahal, dari kewajiban sebesar Rp140 ribu per ha setiap musim tanam, petani hanya membayar Rp36 ribu. Sisanya dibayarkan dengan subsidi dari APBN dan APBD.

"Oleh karena itu, kami terus mendorong supaya petani ikut serta, sehingga jika ada bencana banjir atau kekeringan yang menyebabkan puso, petani memperoleh klaim asuransi," tuturnya.

Sementara di Banyumas, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintan KP) setempat juga telah mengajukan klaim asuransi bagi petani yang sawahnya puso. Kepala Dintan KP Widarso mengatakan sampai akhir Agustus, klaim asuransi diajukan untuk 15 ha dan yang cair hanya 3 ha.

"Di Banyumas, kemarau mengakibatkan 300 ha padi puso," ungkap Widarso.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya