Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Raja Malaysia Habiskan Waktu 2 Jam di Keraton Yogyakarta

Ardi Teristi Hardi
28/8/2019 19:30
Raja Malaysia Habiskan Waktu 2 Jam di Keraton Yogyakarta
RAJA MALAYSIA KUNJINGI KERATON YOGYAKARTA( ANTARA /Andreas Fitri Atmoko/hp.)

HARI kedua berada di Indonesia, Raja Malaysia Yang Dipertuan-Agong (YDA) XVI Al-Sultan Abdullah Al-Mustafa Billah Shah Ibni Almarhum Sultan Haji Ahmad Shah Al-Musta'in Billah berkunjung ke Keraton Yogyakarta, Rabu (28/8) siang. Raja Malaysia menghabiskan waktu sekitar dua jam di Keraton Yogyakarta.

Sang raja hadir bersama istri, Permaisuri Agong Tunku Hajah Azizah Aminah Maimunah Iskandariyah dan tiga putri mereka, yaitu Tengku Puteri Ilisha Ameera, Tengku Puteri Afzan Aminah Hafizatullah dan Tengku Puteri Jihan Azizah Athiyatullah.

Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menerima kunjungan kenegaraan didampingi Permaisuri GKR Hemas. Ada pula empat putrinya GKR Mangkubumi, GKR Condrokirono, GKR Maduretno, dan GKR Bendara. Selain itu, hadir pula KGPAA Paku Alam X beserta istri GKBRAy A Paku Alam.

Kunjungan sekitar dua jam tersebut berlangsung akrab. Rombongan Raja Malaysia yang tiba pukul 11.30 WIB sempat melihat sebagian koleksi Keraton Yogyakarta dan suguhan Beksan Lawung Jajar di Bangsal Kencana. Raja dan rombongan pun dijamu makan siang di Bangsal Manis.

Baca juga: Jokowi-Raja Malaysia Bahas Kolaborasi Pertamina-Petronas

Tarian Lawung Jajar merupakan adu ketangkasan prajurit bertombak yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I (1755-1792) terinspirasi perlombaan watangan, latihan ketangkasan berkuda dan memainkan tombak yang biasa dilakukan oleh Abdi Dalem Prajurit pada masa lalu.

Dalam tarian ini terdapat dialog yang merupakan campuran dari bahasa Madura, Melayu dan Jawa. Dialog yang diucapkan adalah perintah-perintah dalam keprajuritan.

Usai kunjungan, Sultan HB X menjelaskan kunjungan siang itu hanya silaturahmi dan persahabatan.

"Tidak ada pembicaraan apa-apa, murni kunjungan persahabatan saja," jelas Sultan.

Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong XVI Al-Sultan Abdullah juga pernah bertemu Sultan di Keraton Yogyakarta pada 1993, sebelum bergelar Yang di-Pertuan, sedangkan sang permaisuri lebih sering.

Sultan bercerita, Permaisuri Raja Malaysia dalam kunjungan tersebut juga sempat belajar membatik. Batik buatan Tunku Hajah Azizah nantinya akan diproses menjadi kain batik dan setelah jadi akan diantarkan ke Malaysia.

Sekda Pemprov DIY Gatot Saptadi yang hadir di Keraton Yogyakarta menyampaikan kunjungan kenegaraan ini yang memperkuat hubungan Malaysia-Indonesia. Bagi DIY, kunjungan ini dapat menaikkan potensi kunjungan wisatawan Malaysia ke Yogyakarta.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya