Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kekeringan, Warga 2 Desa di Cianjur Konsumsi Air Berwarna Kuning

Benny Bastiandy
23/8/2019 17:30
Kekeringan, Warga 2 Desa di Cianjur Konsumsi Air Berwarna Kuning
Warga Temanggung kesulitan air bersih(MI/Tosiani)

SEJUMLAH kampung di Desa Pakuwon Kecamatan Sukaresmi dan Desa Batulawang Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilanda krisis air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air, warga di wilayah tersebut terpaksa memanfaatkan sisa yang ada di sumur meskipun warnanya menguning.

"Daerah kami memang langganan krisis air saat kemarau. Hampir setiap tahun terjadi," kata Kepala Desa Pakuwon Herman Hidayat, Jumat (23/8).

Wilayah langganan krisis air bersih di Desa Pakuwon di antaranya Kampung Simpang, Leuweung Datar dan Babakan Tengah. Saat ini, kondisi air di hampir semua sumur warga berubah warna jadi kuning.

"Ada tercium bau juga. Kalau berbicara kelayakan, ya tentu tak layak konsumsi. Tapi karena tidak ada lagi sumber air, maka warga memaksakan diri menggunakannya," jelas dia.

Herman menyebutkan saat ini wilayahnya membutuhkan sumur bor. Selama ini, wilayah itu belum mendapatkan bantuan sarana air bersih dari pemerintah.

"Rencananya tahun depan akan dibangun sumur bor untuk penyediaan air bersih. Lokasinya di lima RT di RW 06 Kampung Babakan Tengah serta di Kampung Leuweung Datar," ucapnya.

Baca juga: Kekeringan di Grobogan dan Pati Meluas

Pembangunan sumur bor sudah disepakati melalui musyawarah desa yang akan memprioritaskan sarana dan prasarana air bersih. Dengan adanya sumur bor, Herman berharap masalah air bersih setiap kali kemarau bisa teratasi.

"Mudah-mudahan tahun depan direalisasikan ketika sudah siap dengan anggarannya. Kalaupun pemerintah mau membantu, Alhamdulillah," tandasnya.

Sementara itu di Desa Batulawang Kecamatan Cipanas, sejumlah warga mengeluhkan sumur yang kering. Padahal, daerah tersebut terbilang berada di dataran tinggi.

"Wilayah yang dilaporkan sumur warganya sudah kering berada di Blok Cikole," ujar Kepala Desa Batulawang Nanang Rohendi.

Kemarau di wilayah itu berdampak juga terhadap sektor pertanian. Sejumlah petani sayuran mengeluh tanaman mereka banyak yang gagal panen.

"Sejumlah warga di Blok Cikole saat ini menggunakan air dari tetangganya yang masih memiliki air bersih. Warga mengharapkan ada bantuan pemerintah untuk pembuatan sumur bor," tutur Nanang.(OL-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya