Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEJUMLAH kampung di Desa Pakuwon Kecamatan Sukaresmi dan Desa Batulawang Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilanda krisis air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air, warga di wilayah tersebut terpaksa memanfaatkan sisa yang ada di sumur meskipun warnanya menguning.
"Daerah kami memang langganan krisis air saat kemarau. Hampir setiap tahun terjadi," kata Kepala Desa Pakuwon Herman Hidayat, Jumat (23/8).
Wilayah langganan krisis air bersih di Desa Pakuwon di antaranya Kampung Simpang, Leuweung Datar dan Babakan Tengah. Saat ini, kondisi air di hampir semua sumur warga berubah warna jadi kuning.
"Ada tercium bau juga. Kalau berbicara kelayakan, ya tentu tak layak konsumsi. Tapi karena tidak ada lagi sumber air, maka warga memaksakan diri menggunakannya," jelas dia.
Herman menyebutkan saat ini wilayahnya membutuhkan sumur bor. Selama ini, wilayah itu belum mendapatkan bantuan sarana air bersih dari pemerintah.
"Rencananya tahun depan akan dibangun sumur bor untuk penyediaan air bersih. Lokasinya di lima RT di RW 06 Kampung Babakan Tengah serta di Kampung Leuweung Datar," ucapnya.
Baca juga: Kekeringan di Grobogan dan Pati Meluas
Pembangunan sumur bor sudah disepakati melalui musyawarah desa yang akan memprioritaskan sarana dan prasarana air bersih. Dengan adanya sumur bor, Herman berharap masalah air bersih setiap kali kemarau bisa teratasi.
"Mudah-mudahan tahun depan direalisasikan ketika sudah siap dengan anggarannya. Kalaupun pemerintah mau membantu, Alhamdulillah," tandasnya.
Sementara itu di Desa Batulawang Kecamatan Cipanas, sejumlah warga mengeluhkan sumur yang kering. Padahal, daerah tersebut terbilang berada di dataran tinggi.
"Wilayah yang dilaporkan sumur warganya sudah kering berada di Blok Cikole," ujar Kepala Desa Batulawang Nanang Rohendi.
Kemarau di wilayah itu berdampak juga terhadap sektor pertanian. Sejumlah petani sayuran mengeluh tanaman mereka banyak yang gagal panen.
"Sejumlah warga di Blok Cikole saat ini menggunakan air dari tetangganya yang masih memiliki air bersih. Warga mengharapkan ada bantuan pemerintah untuk pembuatan sumur bor," tutur Nanang.(OL-5)
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
TERIK mulai menyengat. Seorang bocah laki-laki di Laimbaru, Desa Laindeha, Sumba Timur, masih berjibaku dengan jeriken lima liternya.
Selain pelayanan kesehatan, ratusan warga Desa Batas Batu Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan menikmati bantuan makan bergizi dan paket sembako serta air bersih
Dari sumber pendanaan yang selama ini terjadi untuk infrastruktur air, 90% masih dikeluarkan dari dana pemerintah, sementara partisipasi swasta baru sekitar 2%.
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Warga protes karena sulit mendapat distribusi air bersih yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved