Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PERTAMINA sanggupi tantangan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk menyelesaikan 14 hari pencemaran minyak mentah akibat kebocoran sumur YY-1 ONWJ di perairan Karawang.
"Insya Allah kita sanggup. Tadi Pak Gubernur minta selesai 10-14 hari. Tapi prediksi kami, bisa selesai sampai 8 hingga 10 minggu karena memang ada beberapa pengalaman kita," ungkap Direktur Utama Pertamina EP Nanang Abdul Manaf kepada wartawan di Cemarajaya, Karawang, Rabu (7/8).
Baca juga: Harimau Sumatra Berkeliaran di Ladang Minyak Chevron Minas
Nanang menjelaskan, untuk menyetop semburan minyak, Pertamina menggandeng Boot and Coots, perusahaan asal Houston, Amerika Serikat. Sedikitnya ada 100 orang yang dikerahkan. Perusahaan yang digandeng tersebut, kata dia, memang berpengalaman dalam menangani pencemaran minyak di Teluk Meksiko pada tahun 2010.
Nanang sendiri tidak mengetahui pasti anggaran yang digenlontorkan Pertamina untuk menyewa Boot and Coots. "Saya tidak tahu bayar berapa. Kalau sudah emergency gini kita tidak pikirkan biaya," katanya.
Cara kerjanya, kata dia, Pertamina akan melakukan pengeboran sedalam 3.000 meter di bawah dasar laut dengan jarak 2 kilometer dari sumur YY-1. Kemudian, dibelokan ke arah sumur.
Setelah itu, pihaknya akan menginjeksikan lumpur berat hingga semen untuk menghentikan kebocoran gelembung gas yang mengeluarkan minyak mentah. Metode ini disebutnya yang paling aman. Jika dilakukan penutupan dari atas, justru dikhawatirkan akan terjadi percikan api dan kebakaran. (OL-6)
TUMPAHAN minyak di sekitar areal Pelabuhan Laut Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, menghawatirkan.
Penjaga Pantai Filipina mempersiapkan penempatan penghalang terapung dan selang penyedot untuk menangani tumpahan minyak dan mencegahnya mencapai ibu kota, Manila.
Sebuah video yang viral di media sosial pada hari Sabtu (27/4) menunjukkan tumpahan minyak mentah, terutama Crude Palm Oil (CPO), yang mengapung di Sungai Cempaga, Kalimantan Tengah.
Fokus utama dalam kegiatan Marpolex ini adalah latihan menguji dan mengevaluasi prosedur penanggulangan tumpahan minyak dalam skala lokal, regional, dan nasional.
Insiden tumpahan minyak yang terjadi belasan tahun lalu, mengakibatkan dampak serius terhadap lingkungan, ekologi, hingga kesehatan di wilayah pesisir dan laut Timor.
"Ada sekitar 40 motor terpeleset. Tidak jatuh tapi tergelincir. Mereka (pengemudi) tahu ada tumpahan minyak, berjalan pelan tapi tetap tergelincir. Tidak ada yang luka-luka,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved