Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
JUMLAH titik panas (hotspot) yang terpantau di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah dalam satu pekan terakhir. Data terakhir titik panas yang diperoleh BMKG Stasiun El Tari Kupang dari Lapan, Minggu (4/8) menyebutkan terdapat 14 titik panas menyebar di tujuh kabupaten.
Titik panas tersebut terpantau lewat satelit Modis Terra dan Aqua sejak Sabtu (3/8). Tujuh kabupaten yang disebutkan terdapat titik panas yakni Alor, Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah dan Sumba Timur.
"Informasi hotspot di NTT yang terpantau satelit dengan tingkat kepercayaan di atas 80%," kata prakirawan BMKG Stasiun El Tari Kupang, Maria Seran, Minggu (4/8).
Sebelumnya pada Kamis (1/8), BMKG melaporkan 11 titik panas di tujuh kabupaten tersebut. Titik panas di Sumba Timur tercatat paling banyak dibandingkan kabupaten lainnya yakni enam titik di wilayah Haharu, Lewa, Paberiwai dan Tabundung. Akan tetapi pada Minggu pukul 11.00 Wita, titik panas tidak terlihat lagi. Kondisi tersebut menurut Maria, kemungkinan disebabkan tutupan awal tebal.
"Karena saat ini tutupan awan di sebagian wilayah NTT cukup banyak," ujarnya.
baca juga: Kementan Jamin Kesehatan 1,3 Juta Hewan Kurban
Menurutnya pemicu titik panas yang sering terjadi di NTT adalah kebiasaan masyarakat membakar rumput di lahan atau kebun mereka sebelum ditanami.
"Kekeringan dan hembusan angin yang kencang juga menjadi penyebab tidak langsung dalam sebaran suatu titik panas tersebut," tambahnya. (OL-3)
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved