Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
PERSOALAN sampah masih menjadi masalah serius di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur. Praktik membuang sampah sembarangan dan banyaknya tumpukan sampah di sejumlah pantai menjadi keluhan warga di sekitar di lokasi.
Pantauan di salah satu lokasi wisata di Pantai Meting Doeng-Larantuka Jumat (2/8), terlihat banyak sampah berserakan di sekitar bibir pantai.
Sampah-sampah tersebut didominasi sampah plastik yang diduga dibuang warga saat rekreasi. Selain sampah plastik tampak pula berserakan barang-barang bekas seperti botol dan kaleng bekas, juga tumpukan daun kering dan dahan kayu yang berserakan di pantai.
Aroma tidak sedap tercium ketika melintasi lokasi ini, padahal lokasi ini menjadi salah satu obyek wisata di daerah ini.
Tumpukan sampah pun terlihat di pantai lainnya seperti di Pantai Lebao-Larantuka.
Baca juga: Pertamina Harus Terbuka Dampak Pencemaran Minyak
Sampah-sampah yang didominasi plastik kresek terlihat berhamburan memenuhi permukan air. Terlihat pula barang bekas seperti pembalut, pakaian bekas, juga botol-botol minuman dan kemasan yang berserakan di lokasi ini.
Salah seorang warga Larantuka, Irlan saat ditremui di lokasi mengakui sering terganggu,dengan aroma yang tidak sedap saat melintasi lokasi pantai tersebut.
"Sudah lama sampah-sampah ini terlihat berserakan di pantai ini. Sehingga sering tercium bau busuk saat lewat di lokasi ini. Semoga sampah-sampah tersebut bisa segera dibersihkan agar tidak menggangu warga yang melintasi lokasi ini," ujar Irlan.
Warga lainnya, Frans juga mengakui hal yang sama. Dia sering melihat sampah-sampah tersebut dibiarkan berserakan tanpa ada perhatian pemerintah setempat untuk membersihkan sampah.
"Biasanya pantai ini selalu menjadi tempat rekreasi, sehingga sampah plastik sering dibuang di sini dan dibiarkan berserakan begitu saja, sehingga sampah pun terus bertambah karena tidak pernah dibersihkan. Kasihan pantai ini jadi kotor dan mulai berbau. Mudah-mudahan segera ada perhatian serius dari kelurahan dan pemerintah setempat untuk membantu memberisihkan pantai," ujar Frans.
Sementara itu, terkait masalah sampah ini, pemerintah sebelumnya juga telah membangun tempat pembuangan akhir (TPA) dengan bangunan bertaraf nasional sebagai upaya penanggulangan sampah di daerah ini.
Namun, ulah warga yang membuang sampah sembarangan masih saja terlihat karena minimnya kesadaran menjaga kebersihan lingkungan. (OL-2)
Kesepakatan skema pengelolaan sampah ini dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pengelolaan sampah dari kedua daerah.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
TPA Sarimukti belum sepenuhnya konsep sanitary landfill itu diterapkan karena anggaran pengadaan tanahnya sebelumnya digunakan untuk pemadatan di zona 2 dan 3.
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved