Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Warga Desa di Flores Tumur Harus Bergiliran Dapatkan Air Bersih

Ferdinandus Rabu
31/7/2019 10:36
Warga Desa di Flores Tumur Harus Bergiliran Dapatkan Air Bersih
Kekeringan melanda wilayah Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).(MI/Liliek Dharmawan)

Kekeringan yang melanda Kabupaten Flores Timur (Flotim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat warga di sejumah desa melakukan berbagai upaya untuk menyiasati pemanfaatan air bersih yang lebih hemat akibat turunnya debit air saat ini.

Dengan terbatasnya persediaan air, warga di Desa Patisirawalang, Kecamatan Tanjung Bunga, Flotim, harus bergiliran untuk mendapatkan air bersih. Penjatahan air bagi warga dilakukan untuk menjaga pembagian lebih merata. 

Saat ditemui Media Indonesa, Rabu (31/7), Kepala Desa Patisirawalang, Siprianus Belen, mengaku saat ini desanya melakukan sistem pembagian air bersih secara bergilir dua kali sehari. Pembagian secara bergilir tersebut untuk mengatasi kekurangan air bersih saat kemarau ini dan bisa melayani warga secara merata.

"Saat ini memang kondisi pasokan air bersih disini sangat sedikit, apalagi debit air pada sumber mata air kami saat ini terus menurun saat musim kemarau ini," kata Siprianus.

"Kami pun cukup kewalahan untuk mampu melayani air bersih bagi 400 lebih warga di lima usun ini. Sehingga untukk menyiasatinya, kami melakukan sistem pembagian air secara bergilir dengan jadwal yang sudah disepakati, yaitu dua hari sekali untuk setiap dusun yang ada," papar Kepala Desa Patisirawalang.

"Kadang juga kami tidak mampu melayani seluruhnya secara merata karena debit air tidak mencukupi," ucap Siprianus.

"Kami berharap pemerintah daerah dapat membantu mengalokasikan anggaran bagi desa, untuk membantu perluasan jaringan air bersih sehingga dapat melayani warga secara lebih maksimal lagi, karena sejauh ini, masih terkendala sebagian pipa jaringan yang mulai rusak, sehingga menghambat distribusi air ke beberapa dusun," jelas Siprianus.

Sementara itu, saat diminta tanggapan dengan kondisi persediaan bersih yang kritis, Bupati Flotim, Antonius Gege Hadjon, mengatakan pihaknya telah mengimbau kepada seluruh kepala desa agar mampu melakukan upaya tanggap darurat di setiap desa yang terkena dampak kekeringan.

"Saya beerharap setiap desa mampu menyiasati berbagai upaya secara cermat dan tepat dalam rangka mengatasi kekeringan dan pelayanan air bersih saat ini. Ada beberapa wilayah yang belum mendapatkan pelayan air bersih secara maksimal," tegas Antoniusi.

"Saya minta kepada desa dapat segera menuntaskan hal tersebut, termasuk perbaikan beberapa jaringan pipa yang rusak di Desa Patisirwalang.  Pemerintah desa bisa menggunakan anggran dari desa untuk peningkatan sarana jaringan air bersih," tambah Bupati Flotim.  (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya