Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Memberdayakan Istri Nelayan Antisipasi Paceklik

Muhammad Ghazi
26/7/2019 11:18
Memberdayakan Istri Nelayan Antisipasi Paceklik
Pelatihan pengelolaan hasil laut yang melibatkan para istri nelayan di Prigi, Trenggalek, 22 Juli 2019.(Istimewa )

SAAT musim melaut yang berlangsung selama lima bulan, para nelayan bisa mendapatkan ikan melimpah. Namun masa tujuh bulan berikutnya para nelayan memasuki musim paceklik. Itulah yang dialami nelayan di Prigi, Trenggalek, Jawa Timur setiap tahunnya. Bila musim paceklik, nelayan tidak melaut karena gelombang laut tinggi atau cuaca buruk. Mereka beralih profesi sebagai kuli bangunan, berladang dan sebagainya. Penghasilan mereka pun tak menentu. Sementara para istri lebih banyak mengurus rumah tangga.

Melihat kondisi nelayan di Prigi seperti itu, Mataram Paint, EMCO bekerja sama dengan Kolam Ikan Creative Communication menginisiasi kembali pelatihan bagi para istri nelayan yang sudah lama vakum.

Pelatihan untuk para istri nelayan ini menghadirkan sosok inspiratif Irayati, pelaku UMKM asal Madura yang sukses mengolah produk makanan dari bahan baku ikan tripang. Usaha Irayati ini sudah lebih dari 10 tahun kini menjadi ikon kuliner di Bangkalan, Madura.

Irayati yang sehari-harinya berprofesi sebagai guru SD ini mengatakan bahwa bahan ikan laut yang ia kelola bisa menghasilkan makanan olahan yang menarik dan bercita rasa.

"Ada rengginang kepiting dan terasi bubuk yang dikemas kreatif dan inovatif. Bahkan eksportir dari Belanda tertarik dengan makanan laut buatan saya," kata Ira yang sudah 36 tahun mengajar ini, Rabu (24/7).

Gebrakan yang dilakukan Irayati ini menarik perhatian para istri nelayan. Nurhidayati peserta workshop mengaku senang adanya pelatihan tersebut.

"Saya memang ingin membuka usaha kuliner. Semoga bisa membantu meningkatkan ekonomi keluarga saya nantinya," kata Nurhidayati.

EMCO selaku penyelenggara workshop pun berkomitmen akan memberikan pelatihan kepada para istri nelayan secara berkelanjutan. Sampai para istri ini memiliki ilmu dan ketrampilan yang bisa mendukung nilai tambah ekonomi keluarga.

Acara pelatihan dari 21-24 Juli ini juga dibarengi dengan hajatan besar Labuh Laut Larung Sembonyo 2019 di Prigi. Bambang Supiyat tokoh nelayan Prigi mengatakan tradisi Labuh Laut Larung Sembonyo ini merupakan ungkapan rasa syukur pada Sang Pencipta atas kelimpahan rezeki untuk para nelayan. Menurut Bambang, rangkaian acara Labuh Laut Larung Sembonyo ini bisa meningkatkan daya tarik pariwisata di Prigi.

baca juga: Mitigasi Kekeringan, Jasa Tirta II Jaga Pasokan Air

"Pantainya yang cantik, juga keunikan tradisinya. Di masa depan, semoga daya tarik wisata, keunikan tradisi dan  kesejahteraan  nelayan menjadi parpaduan yang  lengkap, mendukung peningkatan  ekonomi daerah secara keseluruhan,' kata Bambang. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik