Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

BRI Luncurkan BRILiaN Way, Transformasi Culture Menuju One of The Most Profitable Bank in Southeast Asia

Media Indonesia
16/7/2025 08:29
BRI Luncurkan BRILiaN Way, Transformasi Culture Menuju One of The Most Profitable Bank in Southeast Asia
BRI meluncurkan BRILiaN Way untuk memperkuat transformasi budaya kerja, funding, UMKM, dan customer focus demi jadi bank paling profitable di Asia Tenggara 2030.(BRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memantapkan langkah transformasi menyeluruh demi mewujudkan aspirasi menjadi The Most Profitable Bank in Southeast Asia pada tahun 2030. Salah satu tonggak penting dalam perjalanan transformasi ini adalah peluncuran BRILiaN Way, sebagai komitmen bersama dalam menginternalisasi budaya kerja unggul dan berorientasi kinerja (performance-driven behaviour) di lingkungan BRI.

Kick-Off BRILiaN Way yang dilaksanakan di Menara BRILian, Jakarta (14/07) tersebut dihadiri langsung oleh Chief Operating Officer BPI Danantara Dony Oskaria dan Direktur Utama BRI Hery Gunardi, serta diikuti oleh jajar­an Direksi, Senior Leader, dan perwakilan Insan BRILiaN dari seluruh unit kerja di Indonesia.

Dalam sambutannya, Direktur Utama BRI Hery Gunardi menegaskan bahwa sebagai bank dengan jangkauan luas di seluruh Indonesia dan rekam jejak panjang, BRI memiliki fondasi kuat untuk menjadi bank terkuat di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. Adapun, guna mencapai aspirasi tersebut, dibutuhkan transformasi pada empat aspek kunci yang kini tengah dijalankan.

Pertama, dari sisi pendanaan atau funding engine, di mana BRI tengah menempuh langkah stra­tegis untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang dengan fokus pada peningkatan dana murah dan efisiensi biaya dana.

“Di sisi funding, kita berupaya memperbaiki struktur pendana­an BRI agar dana murah dapat memiliki persentase yang lebih tinggi, dengan meningkatkan rasio CASA dan menekan cost of fund. Diantaranya dengan melakukan transformasi CASA retail dan menguasai ekosistem dan mengoptimalkan transaksi,” ujarnya.

Kemudian, lanjut Hery, langkah kedua adalah melakukan optima­lisasi cost of credit bisnis UMKM, yang selama ini telah menjadi kekuatan inti BRI. Upaya ini dilakukan melalui perbaikan proses bisnis, pengembangan modelling bagi para mantri, serta penguatan sistem monitoring risiko kredit agar pertumbuhan sektor UMKM tetap sehat dan terkelola secara optimal.

Selanjutnya, BRI juga akan melakukan re-branding yang lebih menyeluruh, yang bertujuan untuk memperkuat positioning BRI sebagai universal banking yang relevan bagi seluruh lapisan masyarakat dan pelaku usaha.

“Keempat adalah dari sisi culture, di mana kita menciptakan budaya kerja yang dapat meningkatkan performance, transformasi people agar lebih produktif dan berdaya saing dan menciptakan leader yang mampu nata, nuntun dan nagih,” kata Hery. 

Adapun sebagai bagian dari transformasi, BRI kini menetapkan BRILiaN Way sebagai arah budaya bersama yang menjadi landasan dalam bekerja. Lima nilai utama yang diusung yakni Integrity, Collaborative, Accountabi­lity, Growth Mindset, dan Customer Focus yang ditetapkan sebagai panduan nilai dan perilaku yang harus dimiliki oleh seluruh Insan BRILiaN dalam menjalankan perannya.

Senada dengan hal tersebut, dalam sambutannya, Chief Ope­rating Officer BPI Danantara Dony Oska­ria mengungkapkan bahwa keku­atan fundamental BRI terletak pada jangkauan dan relevansinya di tengah masyarakat. “BRI sangat powerful ya, apalagi begitu melihat jangkauan BRI. Kita punya lebih dari 7.000 cabang, lebih dari 1 juta AgenBRILink. Kehadiran BRI sangat penting bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Dony.

Lebih lanjut, Dony menyinggung bahwa tantangan utama BRI ke depan adalah perubahan ekspektasi nasabah yang dipicu oleh pengalaman mereka dalam menggunakan layanan perbankan. Menurutnya, kondisi inilah yang membuat transformasi menjadi sebuah keniscayaan dan transformasi ini harus berakar pada upaya untuk terus memahami dan memenuhi kebutuhan nasabah, bahkan melampaui harapan.

“Perubahan disebabkan karena kita ingin fokus ke customer, dan customer ekspektasinya selalu berubah. Customer atau perusahaan yang sustain adalah yang dapat melayani melampaui ekspektasi customer, dan di level itu maka customer akan repeat, loyal, referral, dan yang terakhir akan menjadi advocate atas sebuah merek,” tutupnya. (RO/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik