Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Kekerasan Terhadap Anak di Kabupaten Tasikmalaya Naik

Kristiadi
25/7/2019 09:53
Kekerasan Terhadap Anak di Kabupaten Tasikmalaya Naik
Ilustrasi(Antara )

KOMISI Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPID) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat mencatat terjadinya peningkatan kasus kekerasan pada anak di wilayah itu. Saat ini ada 47 kasus kekerasan aank yang ditangani oleh KPID Kabupaten Tasikmalaya. Dari jumlah itu 40% nya adalah kasus kekerasan seksual.

Ketua KPID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto mengatakan angka itu mengalami peningkatan dibandingkan kasus pada 2018. Penyebab munculnya kekerasan pada anak disebabkan perekonomian, kondisi lingkungan dan berpendidikan rendah.

"Dalam waktu enam bulan saja, sudah hampir menyamai jumlah kasus tahun lalu. Tahun lalu ada 48 kasus selama 2018.  Pemerintah yang memiliki anggaran utamanya jarang sekali melakukan upaya terutamanya menyosialisasikan terkait perlindungan anak, kekerasan, agama dan perekonomian. Karena, kekerasan seksual pada anak hampir selalu terjadi setiap tahun sekitar 30% kekerasan seksual, 13% kekerasan fisik, 12% anak hilang dan 7% hak asuh anak," kata Ato di Tasikmalaya, Kamis (25/7).

Ato mengatakan, kekerasan seksual tersebut hampir selalu mendominasi dan dilakukan oleh orang sekitarntya terutama keluarga dan tetangga.
dalam keluarga dan kondisi lingkungan turut memengaruhi.

baca juga: Ada Potensi Kecurangan, Sistem JKN Perlu Diatur Lebih Rinci

"Banyaknya kekerasan anak disebabkan dari cara mengasuhnya tidak lagi sesuai dengan kondisi anak. Pemahaman orang tua kadang tertinggal jauh dengan kondisi dan tidak lagi sinkron. Pemerintahan harus berperan secara aktif dan terus melakukan sosialisasi supaya menekan terjadi kekerasan seksual pada anak," ujarnya.

Ato mengungkapkan, faktor eksternal ikut memengaruhinya. Lingkungan lemah melakukan pengawasan terutama menghadapi cepatnya perkembangan media sosial. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya