Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sejumlah Anak Alami Gizi Buruk, Pemdes Salurkan PMT

Ferdinandus Rabu
22/7/2019 10:15
Sejumlah Anak Alami Gizi Buruk, Pemdes Salurkan PMT
Sejumlah anak mendapat progran makanana tambahan di Pusat Kesehatan Desa (Puskesdes) Aransina, Flores Timur, Senin (22/7)(MI/Ferdinandus Rabu )

UNTUK mengatasi penderita gizi buruk, Pemkab Flores Timur, Nusa Tenggara Timur melalui pemerintah desa mendistribusikan Program Makanan Tambahan (PMT) dan optimalisasi dana desa untuk kesehatan. Seperti pantauan di Desa Aransina, Kecamatan Ile Mandiri Senin (20/7), program PMT ini sudah mulai dilakukan sejak Jumat (19/7), dengan melakukan tindakan kesehatan masal di Pusat Kesehatan Desa (Puskesdes) Aransina.

Bidan Puskesdes Desa Aransina, Alin Hadjon saat ditemui di sela-sela kegiatan, mengakui saat ini melakukan berbagai upaya kegiatan untuk ibu dan anak yang ditemukan mengalami gizi buruk dan gizi kurang, melalui pemberian PMT dan vitamin.

"Saat ini ada 13 balita penyandang gizi buruk di desa kami yang sudah mendapatkan paket PMT ini. Paket Program Makanan Tambahan atau PMT ini akan diberikan selama tiga bulan. Dan selama itu kami akan terus memantau. Jika kondisi sudah membaik, maka paket PMT tersebut akan dialihkan kepada bayi atau balita lainnya yang mungkin terkena gizi buruk," ujar Alin.

Dia menambahkan puskesdes ini sangat serius mengatasi masalah stunting.

"Ini sesuai program bupati. Saat ini kami melakukan kegiatan penimbangan massal, pemberian vitamin A, dan melakukan penjaringan terhadap setiap bayi dan balita yang mengalami kekurangan gizi atau gizi buruk. Dari temuan itu kami memberikan paket PMT untuk tiap hari satu paket. Isinya multi vitamin, susu, kacang padi dan biskuit susu," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Desa Aransina Lambertus Udin Koten juga menyampaikan keseriusan pemerintah desa terhadap angka gizi buruk stunting yang terjadi di desa ini, dengan mengalokasikan anggaran desa untuk bidang kesehatan, termasuk anggaran untuk mengatasi angka stunting di desa ini.

baca juga: Santunan Petugas KPPS Rampung Tahun Ini

"Untuk tahun ini kami telah mengalokasikan anggaran dari desa sebesar Rp70 juta untuk alokasi pencegahan stunting. Hal ini merupakan keseriusan kami menindaklanjuti program bupati menekan angka stunting di daerah ini. Sehingga harapan kami angka stunting di desa kami pun dapat turun bahkan bisa hilang dari desa kami," pungkas Kades Lambertus.

Selain itu, pemerintah desa bersama tim medis di desa juga gencar melakukan sosialisasi kepada warga desa di setiap kesempatan. Baik  melalui pertemuan desa ataupun ke rumah-rumah warga untuk menghimbau kepada setiap keluarga untuk mulai membiasakan diri dengan pola hidup sehat. (OL-3)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya