Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
WORLD Bank mengapresiasi kemajuan Kabupaten Banyuwangi di sektor pariwisata yang berimbas pada pertumbuhan ekonomi rakyat di sana.
"Baru saja di forum World Bank kami paparkan pengalaman Banyuwangi. Dengan kunci utamanya adalah pariwisata yang menyejahterakan sehingga dampak ikutannya adalah terjaganya keberlanjutan kawasan dan pelestarian budaya. Rakyat merasakan dampak kesejahteraan," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat memaparkan hasil pertemuan dengan World Bank, Selasa (2/7).
"Jika masyarakat tak merasakan kesejahteraan dari pariwisata, apapun program yang dijalankan tidak akan sukses. Tentu di Banyuwangi ada program yang sukses, ada yang kurang. Semua berproses. Tapi secara umum, ekonomi rakyat naik karena pariwisata," imbuh Anas.
Pada acara forum peluncuran laporan Indonesia Economic Quarterly tersebut, dihadiri Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rodrigo A Chaves, Deputi Kemenko Kemaritiman Syafri Burhanudin, dan ekonom utama Bank Dunia untuk Indonesia, Frederico Gil Sander.
Berdasarkan data Badan Pusat Stastik (BPS), pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi naik 134% dari Rp20,8 juta pada tahun 2010 menjadi Rp48,7 juta pada 2018. Adapun kemiskinan Banyuwangi yang sebelumnya selalu dua digit berhasil ditekan hingga kini di level 7%.
"Peningkatan income per kapita dan penurunan kemiskinan salah satu pendorong utamanya adalah pariwisata," ujarnya.
Anas mengatakan, dengan pelibatan masyarakat serta terdistribusinya kesejahteraan, pariwisata bisa mewujudkan visi berkelanjutan secara ekologis. Contoh nyatanya adalah destinasi Bangsring Underwater. Warga yang semula mengebom ikan kini menjadi pengelola destinasi konservasi bahari tersebut.
"Di Bangsring Underwater, warganya luar biasa. Istilahnya, dulu warga di sana mengebom ikan untuk membeli roti, sekarang beli roti untuk memberi makan ikan. Itu karena pariwisata terbukti menyejahterakan," paparnya.
Dia menambahkan, aspek penting yang juga menjadi indikator pariwisata berkelanjutan adalah lestarinya seni-budaya rakyat. Di Banyuwangi, berbagai seni-budaya berbasis kearifan lokal rakyat tumbuh subur. Sebagian besar difasilitasi pemerintah daerah lewat festival skala nasional dan internasional.
"Tari Gandrung, misalnya, dirayakan lewat Festival Gandrung Sewu yang diikuti ribuan penari dan dibanjiri wisatawan. Kearifan lokal sejak ratusan tahun lalu digelar semarak. Selain wujud penghargaan terhadap tradisi, itu juga menjadi sarana menjaga keberagaman dan bahkan menggerakkan ekonomi dengan hadirnya wisatawan," jelas Anas.
baca juga: Polres Banyumas Sikat Praktik Perjudian Di Pilkades
Dengan kebijakan pariwisata berkelanjutan itulah, Banyuwangi diganjar penghargaan kebijakan pariwisata terbaik dari Badan Pariwisata PBB (UNWTO).
"Di forum Bank Dunia kami juga mengundang para pemimpin mereka, ekonom, analis ekonomi, pemangku kepentingan lain untuk datang ke Banyuwangi. Alhamdulillah responsnya bagus. Beberapa duta besar yang hadir di forum Bank Dunia itu juga akan berkunjung ke Banyuwangi," pungkas Anas. (OL-3)
Hal ini tentu mendapatkan sambutan baik dari Sri Sultan.
DESA Wisata Pentingsari yang berada di lereng Gunung Merapi tak cuma menawarkan pesona lanskapnya.
Dengan suhu udara sekira 10 derajat celcius ketika malam hari, dan belasan derajat celcius pada siang hari. Dieng Trail Run menjadi pembeda dengan agenda serupa di tempat lain di Indonesia
Dalam rangka memperingati HUT ke-58 ASEAN, Move, aplikasi perjalanan terkemuka di Asia Tenggara resmi meluncurkan Discover Asean.
Sebagai salah satu destinasi unggulan di kawasan, Indonesia mendukung langkah bersama ini untuk memperkuat jati diri ASEAN sekaligus membuka peluang kolaborasi yang lebih luas.
PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berkomitmen mendorong pariwisata lokal demi menopang perekonomian daerah bahkan nasional.
Menurut Angela, pertemuan ini sangat penting sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap pariwisata yang merupakan sektor paling terdampak wabah Covid-19.
Di Indonesia lebih dari 2.000 hotel tutup, hampir semua tujuan wisata, objek, dan fasilitas pariwisata terhenti dan berimbas pada para pekerja di dalamnya.
Program tersebut meliputi penyediaan fasilitas akomodasi, transportasi, dan konsumsi bagi tenaga medis dan tenaga pendukung RS Rujukan penanganan Covid-19.
Untuk memberi dukungan kepada tenaga medis penanganan Covid-19, Swiss-BelHotel Pondok Indah bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pada saat Indonesia mengalami krisis moneter 1998, KUMKM menjadi penyangga ekonomi nasional. Menyerap tenaga kerja, dan menggerakan perekonomian.
Sayangnya, para barista tidak bisa menginformasikan pada pembeli apa yang mereka sajikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved