Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Perubahan Cuaca, Ikan di Kedung Ombo Mati

Widjajadi
28/6/2019 21:57
Perubahan Cuaca, Ikan di Kedung Ombo Mati
Ikan budi daya di keramba di Waduk Kedung yang mati mendadak.(MI/Widjajadi)

PERUBAHAN cuaca yang mendadak mengakibatkan ribuan ikan yang dibudidayakan di keramba di Waduk Kedung Ombo (WKO) mati.

"Perubahan cuaca yang mendadak selalu menjadi momok bagi para petani  keramba di Waduk Kedung Ombo ketika berlangsung kemarau. Akibat perubahan cuaca ini ribuan ikan tangkaran tambak," tutur seorang petani keramba di kawasan WKO wilayah kabupaten Sragen, Wahyuni, Jumat (28/6).

Ikan mati mendadak mulai mengambang beberapa hari terakhir. Karena kondisi alam ini sejumlah petani keramba bakal rugi besar. Dua wilayah waduk yang ikut terdampak fenomena upwelling ada di wilayah Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Grobogan.

Menurut petani Boyolayar ini hampir setiap musim kemarau ini banyak ikan  keramba seperti jenis nila, patin, tombro, mujair, gurami, dan beberapa jenis ikan lainnya stres dan mati mendadak. "Jika terlanjur membusuk, ikan tidak bisa dikonsumsi," timpal dia.

Baca juga: Gubernur Bali Sarankan Pengantin Baru Punya Empat Anak

Wahyuni mengaku kerugian yang diderita mencapai ratusan juta rupiah. "Punya saya ada 40 keramba yang terancam, sebagian sudah terkena dan mati. Kerugian ya Rp100 jutaan. Saat ini sudah sebagian saya panen lebih awal untuk menghindari kematian dan kerugian yang lebih besar lagi," imbuh dia.

Kepala Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Suwarno membenarkan ribuan ikan keramba di wilayahnya yang mati mendadak. "Ya kerugian besar, karena banyak warga saya yang berprofesi sebagai petani keramba terdampak kondisi itu," papar dia.

Ia katakan, yang terjadi itu merupakan pengulangan tiap tahun, bersamaan waktunya dengan kemarau yang semakin menyengat. Saat kondisi seperti itu terjafi perubahan suhu air membuat ikan kekurangan oksigen. Sementara ikan terjebak dalam keramba tidak bisa berenang menghindar mencari tempat yang aman.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Sragen Muhammad Jazairi mengaku sudah mengirim petugas untuk melihat perkembangan permasalahan secara langsung.(X-15)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya