Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TIM pengendali ekosistem hutan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menemukan sekelompok macan tutul jawa dan macan kumbang, yang diyakini populasinya meningkat. Satwa itu terpantau di kawasan hutan muncul fenomena embun upas. Suhu dingin ekstrem yang melanda sejumlah kawasan TNBTS meliputi wilayah Kabupaten Malang, Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang, Jawa Timur, tidak sepenuhnya berdampak negatif.
Munculnya fenomena embun upas yang mematikan vegetasi justru melahirkan kehidupan baru bagi satwa dilindungi, yaitu macan tutul jawa (Panthera pardus melas) dan macan kumbang. Bahkan populasi satwa jenis tutul dan hitam itu diyakini bertambah.
Populasi satwa eksotis tersebut diduga meningkat setelah tim pengendali ekosistem hutan mengetahui keberadaan macan betina dan jantan di gua Gunung Tutup, kawasan hutan Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang pada Oktober-November 2018. Kamera trap saat itu selain merekam macan tutul dan macan kumbang, juga memotret kijang betina dewasa, landak dan elang brontok.
Selama proses pemantauan sebanyak 12 kamera penjebak sengaja ditempatkan di sejumlah lokasi meliputi hutan kawasan Kabupaten Malang sampai Lumajang. Tujuannya untuk mengetahui keberadaan satwa dilindungi itu beserta persebaran habitatnya.
"Macan tutul dan macan kumbang yang masuk gua itu kemungkinan besar sedang kawin. Sekarang mungkin sudah melahirkan," tegas Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan TNBTS, Kota Malang, Jawa Timur, Agung Siswoyo kepada Media Indonesia, Kamis (27/6).
Agung mengungkapkan petugas akhir-akhir ini menjumpai lagi jejak satwa diduga kuat sekelompok macan lebih dari dua ekor.
"Pemantauan di Ranu Tompe terakhir dapat macan kumbang. Pemantauan di Jabung, Malang, dalam satu lokasi radius 800 meter sampai 1 kilometer ada tiga ekor macan tutul, dua jantan dan satu betina. Kita menduga ada anaknya," ungkap Agung.
Tim TNBTS bakal memperdalam pemantauan, sebab perkawinan macan tutul dan macan kumbang secara genetis akan melahirkan corak bulu yang eksotis.
"Kami akan memasang kamera trap lagi minggu depan," tuturnya.
Menurut Agung, suhu dingin ekstrem memang bisa mempengaruhi kehidupan satwa. Akan tetapi embun beku hanya terjadi di ketinggian tertentu, misalnya kawasan Gunung Semeru 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan Gunung Bromo 2.329 mdpl.
baca juga: Bupati Bandung Barat Ogah Keluarkan Izin Pembangunan Kereta Cepat
Sedangkan habitat macan tutul berada di hutan primer dengan ketinggian 700 mdpl sampai 1.000 mdpl. Sehingga sejauh ini belum ada laporan dampak embun beku terhadap satwa tersebut. Sejauh ini, TNBTS memang belum melakukan riset dari dampak embun upas. Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS Syarif Hidayat menyatakan ke depan mendorong adanya penelitian terkait hal itu.
"Kita belum melakukan riset terkait dampak frost. Tapi kita akan mendorong dan mendukung teman-teman fungsional pengendali ekosistem hutan atau pihak lain yang akan melakukan riset terkait fenomena frost," kata Syarif.(OL-3)
Memasuki malam hari, BMKG memprediksikan bahwa cuaca di Jakarta Barat akan berawan.
Awal musim kemarau dapat terjadi lebih awal, sama, atau mundur dari rata-rata klimatologis selama 30 tahun.
BMKG mengatakan Indonesia berisiko mengalami periode kekeringan yang panjang pada Juli hingga akhir 2023 karena adanya dua fenomena alam yang ekstrem, El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).
Hujan disertai petir dan angin kencang dengan durasi singkat itu berpotensi terjadi antara siang dan malam hari di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Memasuki siang hari, hujan ringan akan turun di seluruh wilayah Jakarta. Di malam hari, BMKG memprediksi akan turun hujan petir dan hujan sedang hingga dini hari.
Cuaca cukup bersahabat hampir di seluruh wilayah ibu kota, bahkan di Jakarta Barat yang diprediksi cerah.
Fenomena alam ini menarik banyak wisatawan yang beruntung berada di Dieng, sehingga mereka dapat menyaksikan langsung embun beku tersebut.
Bantuan terhadap masyarakat dan korban terdampak bencana embun beku dan hujan es di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, mulai disalurkan.
Embun beku kerap terjadi pada dini hari hingga pagi hari di daerah pegunungan dan lembah selama musim kemarau di Indonesia.
Dari sisi petani, bun upas memang merugikan karena mematikan tanaman kentang. Namun, bagi sektor pariwisata, embun beku bisa menyedot kedatangan wisatawan
LANGIT cerah, tak ada angin bertiup. Namun, udara begitu dingin di sekitar Candi Arjuna, Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, kemarin.
Kamera trap merekam macan tutul dan macan kumbang juga memotret kijang betina dewasa, landak dan elang brontok
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved