Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
EMBUN beku kembali menyelimuti kawasan Dieng di perbatasan antara Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng)pada Selasa (23/7). BMKG Menyebut, puncak embun beku atau biasa disebut embun upas diperkirakan mencapai puncaknya pada Agustus mendatang.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelola Objek Wisata Dieng Banjarnegara Sri Utami mengatakan embun beku kembali muncul. "Suhu udara di sekitar kompleks Candi Arjuna di bawah 0 derajat celcius. Sehingga kawasan candi diselimuti embun beku yang berwarna putih," jelasnya.
Sementara pegiat desa wisata Aryadi Darwanto mengatakan suhu mininum yang tercatat di sekitar minum 1 derajad Celcius. "Saya mencatat, embun belu selama bulan Juli telah muncul sebanyak 7 kali. Dan dua hari ini yakni Senin dan Selasa berturut-turut muncul kembali," ujarnya.
Baca juga : BMKG: Fenomena Embun Es Dieng karena Memasuki Musim Kemarau
Secara terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo mengatakan fenomena ini bukanlah kejadian luar biasa dan umumnya terjadi di musim kemarau. "Fenomena ini berpotensi terjadi pada Juni-September. Terkadang, fenomena ini juga terjadi pada Bulan Mei, namun mulai intens dan sering diamati mulai bulan Juni dan puncaknya pada Agustus," jelas Yoga.
Menurutnya, secara meteorologi, fenomena tersebut dikenal sebagai frost atau embun beku. Berbeda dengan salju yang terbentuk sebagai partikel presipatasi di atmosfer, embun beku merupakan fenomena munculnya butiran es di permukaan. Masyarakat Dieng lebih mengenal fenomena tersebut sebagai embun upas.
"Fenomena ini terjadi karena secara klimatologis, tekanan udara pada periode Juni-Juli-Agustus lebih tinggi di Benua Australia yang bertekanan tinggi dibandingkan Benua Asia yang bertekanan rendah. Angin yang berembus dari Australia menuju Asia melewati Indonesia umumnya menandai dimulainya periode musim kemarau seiring dengan aktifnya monsun Australia," ujarnya.
Baca juga : Prakiraan Cuaca Rabu 24 Juli 2024, Awan Hujan Berpotensi Tumbuh di Beberapa Wilayah
Pada musim kemarau, lanjut Yoga, tutupan awan sangat minimum, sehingga tidak heran jika pada siang hari, matahari akan terasa sangat terik diiringi dengan peningkatan suhu udara. Hal tersebut karena tidak ada objek di langit yang menghalau sinar matahari, sehingga penyinaran matahari yang notabene merupakan gelombang pendek menjadi maksimum pada siang hari.
"Sama halnya dengan siang hari, radiasi yang dipancarkan balik oleh permukaan bumi pada malam hari juga optimum karena langit bebas dari tutupan awan. Pancaran radiasi gelombang panjang dari bumi ini diiringi dengan penurunan suhu yang signifikan pada malam hari, dan mencapai puncaknya pada saat sebelum matahari terbit atau waktu di mana suhu minimum umumnya tercapai," katanya.
Menurutnya, penurunan suhu yang terjadi secara kontinyu sejak malam hingga dini hari menyebabkan embun yang semula terbentuk dan menyelimuti rumput, dedaunan, atau tanaman kemudian membeku. (Z-6)
Kemunculan embun upas tahun ini terjadi lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang umumnya berlangsung pada puncak musim kemarau, antara Mei hingga Agustus.
Dataran Tinggi Dieng diusulkan menjadi Taman Bumi Nasional.
KAWASAN wisata di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, didorong untuk menjadi destinasi wisata ramah muslim.
SEKITAR 6 ribu wisatawan telah datang ke perhelatan tahunan Dieng Culture Festival (DCF) di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng).
Sekitar 6 ribu wisatawan telah datang ke perhelatan tahunan Dieng Culture Festival (DCF) di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng).
Peningkatan pelayanan publik melalui penyebaran informasi yang informatif saat ini dapat dilaksanakan dengan meningkatkan inovasi dan juga berkolaborasi.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
Di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, cuaca berawan tebal diprakirakan terjadi di Kupang, serta hujan ringan di Denpasar dan Mataram.
Bibit siklon 97W terpantau di Samudra Pasifik utara Papua dengan kecepatan angin 20 knot dan tekanan udara minimum 1000 hPa, bergerak ke arah barat laut.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 26 Juni 2025. Cuaca hari ini diperkirakan beragam, mulai dari cerah di pagi hari hingga potensi hujan ringan di malam hari.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi prakiraan cuaca untuk hari ini, Kamis 26 Juni 2025, dengan sejumlah wilayah di Indonesia mengalami cuaca buruk
Banjir air laut pasang (rob) kembali merendam di sejumlah daerah di Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati dengan ketinggian 20-100 centimeter.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved