Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DINAS Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur (NTT) berencana membeli kapal pesiar yang mengelilingi destinasi wisata di provinsi kepulauan tersebut.
"Kami sudah kaji rencana pembelian kapal pesiar itu dan juga sudah ada pembicaraan informal denganKementerian Pariwisata," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Wayan Darmawa di Kupang, Rabu (26/6).
Wayan mengatakan NTT membutuhkan kapal pesiar karena persoalan utama yang dihadapi NTT ialah aksesibilitas dan harga tiket pesawat yang sangat mahal. Harga tiket pesawat ibu kota provinsi dan kota kabupaten di NTT biasanya lebih mahal jika dibandingkan harga tiket pesawat seperti rute Kupang tujuan kota lain seperti Surabaya dan Jakarta.
Karena itu, tambah Wayan, NTT akan melakukan 'lompatan' untuk meningkatkan kualitas aksebilitas ke destinasi wisata.
"Bagaimana membangun lompatan itu, kita usul beli kapal pesiar," jelasnya.
Baca juga: Tiga Kabupaten di NTT Bahas Pengendalian Malaria Lintas Batas
Kapal pesiar yang diusulkan untuk dibeli tambah Wayan, adalah berkapasitas sekitar 300 penumpang dengan harga sekitar Rp24 miliar.
Menurutnya kapal pesiar kapasitas 300 orang cocok untuk NTT, akan tetapi jika wisawatan ingin berkeliling destinasi wisata di seluruh Indonesia, cocok dengan kapal pesiar berkapasitas 1.000 penumpang.
Dia mengatakan, NTT adalah provinsi dengan jumlah destinasi wisata terbanyak di Indonesia.
"Ada 1.181 destinasi wisata terdiri dari budaya, alam, dan buatan,' ujarnya.
Selain itu, Dinas Pariwisata juga gencar menggelar antraksi wisata di berbagai kabupaten untuk menarik lebih banyak wisatawan berkunjung ke NTT. Pada Juli 2019, akan digelar sejumlah even seperti Festival Dugong di Alor, Festival Sandalwood di Sumba, dan Festival Ine Rie di Kabupaten Ngada. (A-4)
Cafe Dapur Inches berlokasi di Pantai Harnus kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Yuk dukung film Women from Rote Island, film karya sineas Jeremias Nyangoen.
Ada versi untuk anak-anak dengan gerakan lebih mudah, sedangkan untuk lansia meminimalisir risiko cedera
Insan Bumi Mandiri dan ASEAN Foundation memberdayakan masyarakat di wilayah pedalaman, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk mendorong daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Bentoel Group meluncurkan program Bangun Karya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved