Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) didorong bertindak cepat menyelamatkan kelangsungan hidup peternak ayam broiler. Sudah 10 bulan terakhir ini mengalami keterpurukan parah karena harga ayam hidup di tingkat produksi hanya tinggal Rp5-10 ribu. Harga itu sangat jauh dari ketetapan HPP pemerintah yang mencapai Rp18.500.
"Peternak unggas rakyat sudah diibaratkan menangis darah sekarang ini. Karena hampir 10 bulan terakhir ini menanggung derita tidak berkesudahan. Kami sudah berulang kali memohon kepada pemerintah (Kementan) tetapi tidak pernah mendapatkan respon," ungkap Ketua Perhimpunan Insan Peruggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah Pardjuni kepada Media Indonesia di Solo, Selasa (25/6).
Pemerintah diharapkan bisa menekan atau membatasi produksi peternak besar bermodal asing (PMA) yang menjadi biang dari keterpurukan harga ayam broiler di tingkat produksi peternak rakyat hancur. Saat ini, kelebihan produksi atau suplai mencapai 30-40% dari kebutuhan.
"Di Jawa Tengah saja, kelebihan produksi mencapai 40%. Kebutuhan sekitar 1,2 juta ekor per hari namun sejauh ini suplai mencapai sekitar 2 juta ekor. Tiap bulan tidak ada pengurangan, sehingga terus menumpuk dan membuat harga di tingkat produksi terjun bebas. Saat ini harga ayam hidup di tingkat produksi tinggal Rp5-10 ribu. Ada yang mencoba menawar Rp4.500, ini sungguh gila. Jika terjadi saya akan lapor kepada Satgas Pangan," tandas dia.
Baca juga: Pemerintah Diminta Serius Angkat Harga Ayam di Peternak
Karena itu, sebagai bentuk protes atas kebijakan yang masih menggantung dari Kementerian Pertanian dan Kemendag, Pinsar Solo Raya pada Rabu (26/1) akan menggelar protes dengan cara membagi-bagikan 8.000-10.000 ekor ayam secara gratis kepada masyarakat.
"Kami akan bagikan ayam secara gratis ke warga kota Solo. Ada lima tempat pembagian di lima kecamatan. Mudah-mudahan mendapat perhatian serius dari pemerintah, kalau tidak, dipastikan seluruh anggota Pinsar akan gulung tikar dengan cepat," imbuh koordinator Pinsar Solo Raya Suroto.(OL-5)
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat upaya stabilisasi harga ayam ras hidup (livebird) guna melindungi peternak rakyat dari tekanan harga yang tidak wajar.
Penyebabnya, saat ini terjadi penumpukan produksi yang terus-menerus, sehingga terjadi oversupply ayam di tingkat nasional yang mencapai 20% hingga 25%.
Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya untuk melindungi peternak ayam rakyat. Selepas Lebaran, harga ayam hidup (livebird) terpantau turun dan berada di bawah HPP.
Di pusat pasar daging ayam pedaging kawasan Pante Teungoh, Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie misalnya, harga ayam pedaging yang sepekan lalu Rp19.000/kg, sekarang naik menjadi Rp 25.000/kg.
Stabilnya harga, lanjut dia, akibat pasokan ayam melimpah di pasar sehingga berdampak pada harga jual.
Penurunan harga, lanjut dia, akibat pasokan ayam melimpah di pasar sehingga berdampak pada harga jual.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved