PPDB Zonasi Dikeluhkan Orangtua Siswa

Depi Kurniawan
18/6/2019 15:49
PPDB Zonasi Dikeluhkan Orangtua Siswa
Suasana pendaftaran di SMAN 1 Lembang. Sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru dikeluhkan para orangtua murid.(MI/Depi Gunawan )

PESERTA Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi yang bertujuan untuk mewujudkan pemerataan akses layanan dan kualitas pendidikan, dikeluhkan orangtua calon siswa. Pasalnya, keberadaan sekolah negeri sampai saat ini belum merata, baik kualitasnya maupun sarana prasarananya. Para orangtua pun berharap pemerintah untuk menyetarakan terlebih dahulu fasilitas sekolah, baru kemudian menerapkan sistem zonasi. Salah seorang orangtua siswa, Rahmat Budi menyebut, sistem zonasi sebaiknya diberlakukan jika di satu kecamatan terdapat lebih dari satu sekolahan.

"Rumah saya di Parongpong, seandainya di tempat tinggal saya terdapat lebih dari satu sekolah. Anak saya bisa pilih masuk ke sekolah lain, jika tidak diterima di sekolah pilihan pertama," katanya saat mengantar anaknya mendaftar di SMAN 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (18/6).

Karena kekurangan sarana sekolah, akhirnya para orangtua berebut hingga nekat mendaftarkan anaknya ke sekolah negeri meskipun wilayahnya berada di luar zonasi. Orangtua calon siswa lainnya, Ane Rosmala Sari mengaku, nekad mendaftarkan anaknya sekolah di SMAN 1 Cisarua meski rumahnya berada di Kecamatan Padalarang.

"Ya gimana, mencari sekolah terdekat, cuma anak saya ingin ke masuk ke sekolah ini, nekad saja, mudah-mudahan bisa diterima," ujar Ane.

Walaupun berada di luar zonasi, pihak sekolah tetap memberikan pelayanan kepada seluruh orangtua calon siswa. Menurut pihak sekolah, semua calon peserta didik dibolehkan tetap mendaftar, meski calon peserta didik yang berdomisili terdekat dengan sekolah tujuan yang akan lebih diprioritaskan.

"Memang jadi dilematis bagi kami, soalnya tetap saja ada beberapa calon peserta didik atau siswa dari luar zonasi yang ingin mendaftar ke sekolah ini," ungkap Kepala SMAN 1 Cisarua, Tuti Kurniawati. Menurut Tuti, berbagai alasan dilontarkan orangtua maupun calon siswa yang mendaftar, di antaranya keinginan pribadi serta karena kakak atau sanak saudaranya pernah sekolah di SMAN 1 Cisarua.

baca juga: LaMelo Ball Bergabung dengan Klub Australia

"Nah itu juga jadi pertimbangan mereka mendaftar ke sekolah ini. Walaupun berada di luar Cisarua, mereka tetap memprioritaskan mendaftar ke sini," tuturnya.

Tuti mengimbau masyarakat ataupun calon peserta didik tidak memaksa mendaftar sekolah di luar zonasi serta bisa memahami aturan yang sudah ditetapkan.

"Orangtua calon peserta sebaiknya memahami pertimbangan jarak atau zonasi yang nantinya mempengaruhi diterima atau tidaknya calon siswa di sekolah pilihan," tandasnya. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya