Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEPOLISIAN Resor Alor, Nusa Tenggara Timur sudah menahan Nakhoda Kapal Motor (KM) Nusa Kenari II, Piterson Plaituka yang tenggelam di perairan Tanjung, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (15/6).
Turut ditahan tiga anak buah kapal (ABK) kapal nahas tersebut yakni Yupiter Mokola, Loku Malaikosa, dan Epenetus Plaikari.
"Mereka diamankan di polres sambil proses pemberkasan," kata Kapolres Alor Ajun Komisaris Besar (AKBP) Patar Silalahi saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (16/6) sore.
Baca juga : KM Nusa Kenari II Kelebihan Muatan dan tidak Kantongi Izin Layar
Sedangkan penyidikan kecelakaan kapal tersebut ditangani Direktorat Polisi Perairan (Polair) Polda NTT yang dijadwalkan baru tiba di Alor pada Senin.
Dia menyebutkan nakhoda dan ABK dianggap lalai karena tidak melapor ke Syahbandar saat meninggalkan pelabuhan. Kapal tersebut kemudian tenggelam karena dihantam gelombang tinggi dan angin kencang sekitar 20 mil dari pelabuhan.
Musibah itu mengakibatkan tiga penumpang meninggal dan empat penumpang hilang. Sedangkan 48 penumpang termasuk nakhoda dan ABK selamat.
"Selain angin dan gelombang, pelampung di kapal tidak memadai dan kerusakan pompa isap sehingga air yang masuk ke kapal tidak bisa dikeluarkan," ujarnya. (OL-8)
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved