Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KERETA Lodaya tambahan rute Solo Balapan-Bandung anjlok pada Rabu (29/5) sore di kilometer 193-192 yang berada di antara Stasiun Lebakjero dan Stasiun Nagreg, Kabupaten Bandung.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung, Noxy Citrea, membenarkan peristiwa tersebut. Berdasarkan laporan yang ia terima, kereta tersebut anjlok pada gerbong ketiga dari depan.
"Saat ini seluruh penumpang sudah dievakuasi menggunakan rangkaian di depannya yang tidak anjlok untuk menuju Stasiun Nagreg kemudian dilanjutkan menuju Stasiun Bandung," kata Noxy di Bandung, Rabu (29/5).
Noxy menyebutkan di kereta tersebut ada sebanyak 95 penumpang yang terdiri dari bayi dan orang dewasa.
"Semuanya sudah berangkat kembali menuju Bandung dan telah tiba di Stasiun Bandung pada pukul 19.18 WIB," kata dia.
Akibat kejadian tersebut, untuk sementara waktu kereta yang dari Bandung menuju ke arah timur jalurnya akan dialihkan sementara ke utara sampai evakuasi gerbong yang anjlok tersebut selesai.
"Kereta dari arah Bandung menuju timur akan memutar melalui jalur utara ke arah Purwakarta, Cikampek, Cirebon, Purwokerto, langsung ke
Kroya untuk selanjutnya kembali ke jalur selatan," katanya.
Baca juga: Pelabuhan Merak Beri Diskon 10% untuk Penyeberangan Siang Hari
Terhadap gangguan jalur tersebut, Noxy mengatakan para penumpang diberikan pilihan berupa pengembalian biaya secara penuh atau melanjutkan perjalanan kereta api dengan pola operasi memutar.
Sampai saat ini, kata dia, ada enam kereta yang pola operasinya akan memutar, yaitu KA Malabar dari Bandung menuju Malang, KA Mutiara
Selatan dari Bandung menuju Malang, KA Lodaya dari Bandung menuju Solo Balapan, KA Kahuripan dari Kiaracondong menuju Blitar, KA Turangga dari Bandung menuju Surabaya, dan KA Lodaya Tambahan dari Bandung menuju Solo Balapan.
"Kereta Turangga adalah kereta pertama yang akan memutar menuju jalur utara dari Stasiun Bandung," kata Noxy.
Dengan kejadian tersebut, pihaknya menyatakan permohonan maaf atas anjloknya kereta Lodaya dan gangguan lain yang diakibatkan oleh peristiwa.
"Atas nama perusahaan kami memohon maaf atas terjadinya gangguan perjalanan yang disebabkan anjloknya KA Lodaya Tambahan di antara Stasiun Lebakjero dan Stasiun Nagreg," kata dia. (OL-1)
Insiden ini terjadi hanya tiga hari setelah kecelakaan besar lain di India, ketika sebuah pesawat komersial milik Air India jatuh di Gujarat, menewaskan sedikitnya 270 orang.
Kecelakaan ini menambah panjang daftar insiden penerbangan di rute ziarah tersebut.
Kedua pria tersebut terpisah oleh hampir tiga dekade dan ribuan kilometer, namun dipersatukan oleh pengalaman traumatis yang serupa dan posisi tempat duduk yang identik.
Posisi pesawat yang agak terbalik saat tabrakan kemungkinan menyebabkan badan pesawat pecah di bagian dekat tempat duduk Ramesh, yang memberinya celah untuk meloloskan diri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved