Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BANDARA Sultan Syarif Kasim II (SSK II) di Kota Pekanbaru, Riau, menggunakan peranti canggih untuk mendeteksi penumpang pesawat dari luar negeri, khususnya dari Singapura, yang berpotensi membawa virus cacar monyet ke Indonesia.
Dokter Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara SSK II, Risnandar Nasution, di Pekanbaru, Selasa (14/5), menjelaskan, alat pendeteksi yang digunakan adalah alat pemindai panas tubuh atau thermal scanner yang terbaru. Alat ini terlihat sangat ringkas namun efektif dan cukup akurat untuk mendeteksi penumpang yang suhu badannya di atas normal.
"Penumpang yang suhu badannya 38 derajat Celcius ke atas, maka alat ini akan berbunyi memperlihatkan indikator merah dan langsung merekam penumpang itu," kata Risnandar.
Berbeda dengan alat yang sebelumnya digunakan KKP, mesin pemindai yang baru ini lebih ringkas dan bisa mudah dipindah-pindah karena hanya terdiri atas mesin unit prosesor dilengkapi roda, layar dan kamera sensor. Sangat berbeda dengan mesin pemindai lama yang sangat besar dan boros tempat.
Alat pemindai baru juga dilengkapi kamera sensor yang bisa mendeteksi suhu banyak orang dengan sekaligus. Sedangkan alat yang lama hanya ada singel kamera sehingga penumpang harus antre satu persatu untuk diukur suhu badannya.
"Kalau ada penumpang yang suhu badannya di atas normal akan kita pisahkan dan lakukan pemeriksaan di klinik KKP di Bandara," katanya.
Penumpang yang mengalami panas tubuh di atas normal patut dicurigai karena salah satu gejala cacar monyet (monkeypox) adalah penderita mengalami demam tingggi.
Pemeriksaan standar yang dilakukan di antaranya ialah pemeriksaan fisik dan wawancara apakah penumpang sebelumnya pernah mengunjungi ke negara yang sedang terjangkit maupun melakukan kontak fisik dengan penderita penyakit.
Kalau indikasinya kuat, lanjutnya, maka penumpang langsung dirujuk ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Baca juga: Mayat Korban Mutilasi Ditemukan di Pasar Besar Malang
"Sampai sekarang belum ada temuan monkeypox, termasuk penyakit lain yang berbahaya," katanya.
Executive General Manager Bandara SSK II, Jaya Tahoma Sirait, mengatakan, peranti pemantau panas tubuh tersebut selalu disiagakan di Bandara namun baru difungsikan apabila terjadi kasus khusus tertentu seperti saat ini terkait cacar monyet yang ditemukan di Singapura.
Pengawasan penumpang tidak hanya fokus pada pesawat dengan rute penerbangan dari Singapora ke Pekanbaru, melainkan juga yang dari
Malaysia.
"Karena Malaysia dan Pekanbaru relatif dekat, bisa dijangkau jalan darat. Jadi bisa saja penumpang dari Malaysia yang terjangkit monkeypox karena berkunjung ke Singapura lalu masuk ke Indonesia," ujarnya.
Cacar monyet pertama kalinya muncul di Singapura yang virusnya menginfeksi seorang pria asal Nigeria pada April lalu.
Sebelum tiba di Singapura, pria itu dikabarkan menghadiri pernikahan di Nigeria dan bisa jadi makan daging liar yang menjadi sumber
transmisi virus. Daging yang dimaksud bisa jadi simpanse, gorila, kijang, burung, atau hewan pengerat.
Virus cacar monyet menular ke orang lain melalui kontak langsung. Masa inkubasi 5-7 hari baru terlihat gejalanya. Gejala cacar monyet sama dengan cacar lainnya, antara lain demam dan gangguan pernapasan. (OL-1)
Polda Riau sedang terus menginvestigasi motif para tersangka di balik insiden Karhutla.
Satgas Udara diperkuat dengan dua helikopter patroli, tiga helikopter water bombing, dan dua pesawat modifikasi cuaca milik BNPB.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
IP menjelaskan bahwa kabut asap di Batam lebih dipengaruhi oleh aktivitas lokal, seperti pembakaran sampah, serta arah dan kecepatan angin, bukan asap kiriman dari wilayah lain.
Titik panas Karhutla Riau menurun. Menhut Raja Juli tinjau lokasi via udara, soroti praktik pembakaran lahan dan imbau warga waspadai cuaca ekstrem.
Langkah-langkah strategis pun langsung diambil untuk memadamkan api dan mencegah meluasnya kebakaran.
Kasus Mpox atau cacar monyet kembali muncul di Indonesia. Ketahui gejala awal, penyebab penularannya, dan langkah pencegahan efektif agar tidak tertular penyakit ini.
Angka korban tewas akibat Mpox di Afrika telah mencapai 1.200 orang, sementara jumlah kasus yang tercatat tahun ini telah melampaui 62.000.
WABAH mpox atau cacar monyet di Afrika semakin mengkhawatirkan. Jumlah korban tewas akibat wabah mpox yang sedang berlangsung di Afrika telah mencapai 1.200 jiwa.
Berita dari London mengabarkan penemuan kasus pertama virus mpox di Inggris, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet.
Penelitian menunjukkan hanya sedikit data yang ditemukan untuk menggambarkan kemanjuran agen biosida atau disinfektan terhadap virus cacar monyet.
Monkeypox adalah penyakit yang semakin menarik perhatian dunia, terutama setelah beberapa kasus dilaporkan di berbagai negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved