Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Operasional TPA Regional Banjarbakula Diprotes Warga

Denny Susanto
07/5/2019 14:30
Operasional TPA Regional Banjarbakula Diprotes Warga
TPA Regional Banjarbakula(Ist)

OPERASIONAL Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Banjarbakula milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di Kota Banjarbaru ditentang dan mendapat protes warga.

Selain masih menghadapi sengketa ganti rugi lahan, distribusi sampah dari lima kabupaten/kota mendapat protes hingga aksi unjuk rasa warga.

Untuk mengatasi masalah ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kalsel Ikhlas Indar menggelar rapat koordinasi bersama instansi kabupaten/kota terkait.

"TPA regional sebenarnya sudah beroperasi dan menerima kiriman sampah dari wilayah yang masuk Banjarbakula. Tetapi muncul protes warga kemarin," ujar Ikhlas, Selasa (7/5).

Informasi yang dihimpun Media Indonesia, warga menolak masuknya sampah dari daerah lain kecuali Kota Banjarbaru. Kerusakan jalan dan lingkungan menjadi alasan aksi penolakan warga tersebut.

"Kita masih mencari format agar distribusi sampah tersebut tidak mengganggu warga dan merusak lingkungan sekitar," imbuhnya.

TPA Regional Banjarbakula merupakan TPA induk yang menampung sampah dari lima kabupaten/kota yakni Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Batola dan Tanah Laut, yang menjadi bagian program strategis pembangunan kawasan metropolitan di Kalsel disebut Banjarbakula.

TPA Regional Banjarbakula dibangun di atas lahan seluas 30 hektare di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kalsel Bijuri mengakui masih adanya kendala sengketa lahan TPA dengan masyarakat. Namun secara umum masalah pembebasan tanah sudah selesai dan beberapa kasus diselesaikan lewat konsinyasi di pengadilan.

Baca juga: Kelebihan Volume, TPA Sukawinatan Ditutup

TPA Regional Banjarbakula dibangun untuk mengantisipasi minimnya lahan pembuangan sampah, karena bertambahnya volume sampah dihasilkan masyarakat dan industri. Hasil penelitian mengungkapkan penduduk Banjarmasin pada tahun 2019 diasumsikan sebanyak 749.536 jiwa dengan timbunan sampah sebanyak 357 ton per hari.

Penduduk Kabupaten Banjar pada 2019 diasumsikan sebanyak 596.406 jiwa dengan timbunan sampah 298 ton per hari. Kemudian, penduduk Banjarbaru pada 2019 diasumsikan sebanyak 270.280 jiwa dengan timbunan sampah 135 ton per hari.

Penduduk Tanah Laut pada tahun 2019 diasumsikan sebanyak 350.273 jiwa dengan timbunan sampah 175 ton per hari. Lalu, penduduk Barito Kuala pada 2019 diasumsikan 296.590 jiwa dengan timbunan sampah 148 ton per hari.

Jadi, total penduduk di 5 kabupaten/kota tersebut sebanyak 2.263.085 jiwa dengan timbulan sampah 1.113 ton per hari. Kalau dihitung selama satu tahun berarti 406.245 ton.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya