Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Pemkab Wonogiri terus Bentuk Relawan Bencana di Desa

Widjajadi 
28/3/2019 18:15
Pemkab Wonogiri terus Bentuk Relawan Bencana di Desa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri gelar kegiatan mitigasi bencana memanfaatkan momentum HPSN 2019 di sejumlah titik(MI/Wijayadi)

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Wonogiri tidak kenal lelah untuk memberdayakan masyarakat pedesaan untuk menjadi bagian dari relawan kebencanaan. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi dan sekaligus menanggulangi bencana alam selama ini akrab terjadi di berbagai wilayah Wonogiri.

"Kami terus dorong pihak desa untuk mencari dan melatih relawan, dan kemudian diwadahi dalam Forum Relawan Desa Tangguh Bencana (FR Desana). Paling gres adalah pembentukan FR Desana kecamatan Pracamantoro, kemarin," tegas Kepala BPBD Wonogiri Bambang Haryanto, Kamis (28/3).

Bupati Joko Sutopo turut menghadiri pengukuhan 550 pengurus FR Desana di 18 desa, kecamatan Pracimantoro. Ini sebagai bentuk keseriusan Pemkab di dalam menyikapi ancaman bencana alam di wilayahnya, terutama di musim hujan.

Orang nomor satu di Wonogiri yang akrab disapa dengan panggilan Mas Jekek pada kesempatan pengukuhan yang berlanjut dengan saresehan kebencanaan, menyatakan, desa harus siap secara mandiri menanggulangi kebencanaan yang muncul.

Karena itu, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) harus memasukkan alokasi anggaran kebencanaan di APBDesa.

"Prioritas utama untuk heralan mitigasi bencana, yang mampu meningkatkan ketangguhan relawan di dalam penanggulangan setiap bencana yang muncul," tutur Jekek.

 

Baca juga: Warga Terdampak Bencana Siklop akan Direlokasi

 

Dengan adanya FR Desana, kata dia, diharapan masyarakat desa yang wilayahnya rentan atau rawan terhadap bencana menjadi lebih siap, dan gilirannya pandai menyikapi dan tidak menjadi korban dari bencana yang muncul. 

"Masyarakat desa menjadi mampu tanggap dan siap mengevakuasi diri dari bencana yang muncul," timpal Bambang Haryanto.

Desa Tangguh Bencana sejauh ini menjadi bagian dari program Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melalui Perka BNPB Nomor 12 Tahun 2012. 

"Intinya, dengan adanya Desa Tangguh Bencana, maka setiap bencana bisa disikapi secara cepat dilapis masyarakat paling bawah, dan menjadi pelaporan dari Pemkab, berikut langkah intervensi penanggulangan,"  tegas Bambang Haryanto sekali lagi. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya