Headline
Putusan MK harus jadi panduan dalam revisi UU Pemilu.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PEMILIH di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dipastikan bakal mendapatkan KTP-e sebelum April 2019. Saat ini, tersisa sekitar 13 ribu jiwa yang udah terdata dalam print ready record (PRR).
"Awalnya sebanyak 51 ribuan masyarakat yang terdata dalam PRR. Sekarang tinggal tersisa sekitar 13 ribuan. Artinya, mereka merupakan masyarakat yang sudah direkam dan siap cetak. Itu sudah kami follow up. Ini terkait masalah menghadapi pileg dan pilpres," kata Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Cianjur, Muchsin Sidiq Elfatah, Rabu (20/3).
Blangko untuk pencetakan sekitar 13 ribu KTP-e yang terdata dalam PRR sudah tersedia. Belum lama ini, Disdukcapil Cianjur kembali mendapatkan blangko KTP-e sebanyak 10 ribu keping.
"Kami punya stok 4 ribu keping blangko KTP. Jadi diakumulasi stok blangko KTP-e sebanyak 14 ribu keping. Lebih dari cukup jumlahnya," sebut dia.
Baca juga: Demi KTP-E, Warga Begadang di Kantor Disdukcapil
Sidiq menjamin semua masyarakat yang terdata sebagai pemilih pada Pemilu 2019 bakal mengantongi KTP-e. Kalau pun pencetakan tidak terkejar, masyarakat bisa menggunakan surat keterangan (suket) yang fungsinya sama dengan KTP-e sesuai dengan surat edaran dari Menteri Dalam Negeri.
"Perekaman dan pencetakan KTP-e terus kami running. Terus kami laksanakan. Prediksinya, sebelum April sudah bisa diselesaikan. Mudah-mudahan operator kami bisa menyelesaikannya," tuturnya.
Sidiq menegaskan data PRR yang tinggal tersisa sekitar 13 ribu itu di dalamnya termasuk para pemilih pemula. Hingga saat ini, pihaknya pun masih terus melakukan proses perekaman pada pemilih pemula dengan cara jemput bola ke setiap sekolah.
"Itu (13 ribu), include semua baik pelayanan umum maupun pemula. Kami terus lakukan percepatan perekaman bagi pemula. Kami koordinasi dengan semua sekolah untuk merekam dan mencetak KTP-e," imbuhnya.
Kepala Saksi Identitas Disdukcapil Kabupaten Cianjur Yudi Nugraha mengatakan percepatan dan pencetakan KTP-e bagi pemilih pemula merupakan bentuk perhatian pemerintah. Sehingga, partisipasi para pemilih pemula pada Pemilu 2019 bisa meningkat karena sudah melakukan perekaman dan mendapatkan KTP-e.
"KTP-e merupakan salah satu syarat pemilih pada Pemilu nanti," ungkapnya.
Upaya jemput bola untuk percepatan perekaman dan pencetakan KTP-e bagi pemilih pemula sudah digenjot sejak Januari 2019 lalu. Percepatan itu juga melibatkan operator-operator KTP-e di setiap kecamatan.
"Dari dinas juga kami bantu supaya target percepatan bisa tercapai dan tepat sasaran. Perekaman ini akan terus berjalan. Minggu depan, kami akan kembali melakukan jemput bola ke sekolah-sekolah lainnya," tandas Yudi.(OL-5)
KPK menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap terkait buronan Harun Masiku. Hasto disebut aktif mengupayakan Harun memenangkan kursi anggota DPR pada Pemilu 2019.
Bagi Mahfud, batalnya memakai kemeja putih tersebut lima tahun lalu menyimpan pesan tersendiri.
PENDUKUNG Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kini berbalik mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Burhanuddin Muhtadi mengaku diserang akun yang menuduh dirinya sebagai dalang quick count palsu yang ditayangkan di televisi dan menerima bayaran Rp450 miliar.
Pengalaman nyoblos di Los Angeles kali ini, sangat menarik karena di KJRI-LA juga diadakan hiburan seperti live music dan kita juga bisa membeli makanan-makanan khas Indonesia.
Gerak-gerik pelaku dalam video rekaman yang beredar di media sosial juga dinilai amat tenang. Padahal, pelaku telah ketahuan sedang mencoblos surat suara salah satu pasangan calon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved